Pada Masa Pemerintahan Siapa Kesultanan Malaka Mulai Berkembang dengan Pesat? - Sekitar tahun 1400 M, seorang raja pribumi yang bernama Iskandar Syah, mendirikan kerajaan baru di lokasi yang sekarang disebut Malaka, di pantai utara Selat Malaka. Beberapa sejarawan menyatakan dia adalah seorang mualaf karena memeluk Islam, namun sejarawan lain tidak sependapat dengan teori ini. Namun kenyataannya, dalam beberapa dekade, kesultanan yang ia dirikan, Kesultanan Malaka, menjadi salah satu penyokong utama Islam di wilayah tersebut.
Sebagai sebuah kerajaan yang kuat dan luas, Kesultanan Malaka memiliki budaya yang memepengaruhi dan diadopsi oleh negara-negara tetangga. Dengan persamaan budaya ini (budaya Melayu) proses penyebaran Islam ke seluruh wilayah nusantara menjadi lebih mudah. Budaya Melayu dan Islam begitu terkoneksi, sampai-sampai ketika seseorang memeluk Islam maka akan dikatakan “mereka masuk Melayu”, yang berarti mereka “memasuki ranah budaya Melayu.
Kehadiran pedagang-pedagang India dan Arab di wilayah itu kian menyemarakkan penyebaran Islam di daerah tersebut. Demikian juga dengan kedatangan laksamana Zheng He atau lebih dikenal dengan laksamana Ceng Ho, membuat dakwah Islam kian ramai, dan semakin membuktikan bahwa Islam tidak disebarkan dengan kekerasan.
Salah satu kerajaan terpenting di wilayah ini adalah Kesultanan Malaka, yang mencapai puncak kejayaannya pada pertengahan tahun 1400-an. Sebagai sebuah kerajaan yang kuat dan berpengaruh, penyebaran Islam sangat bergantung dengan perkembangan Kesultanan Malaka. Sayangnya, Kesultanan Malaka tidak bertahan lama, karena Portugal sebagai pendatang baru di wilayah tersebut, mampu menaklukkan Malaka pada tahun 1511. Setelah itu, dominasi Eropa selama berabad-abad di tanah nusantara pun dimulai.
Raja pertama kesultanan Malaka adalah Sultan Iskandar Syah. Nama aslinya bernama Paramisora. Beliau adalah bangsawan yang berasal dari Kerajaan Majapahit. Pada tahun 1390, ia menobatkan dirinya sebagai sultan. Pemerintahannya berlangsung sampai tahun 1413. Penggantinya adalah Sultan Megat Iskandar Syah.
Malaka mulai berkembang dengan pesat pada masa pemerintahan Sultan Megat Iskandar Syah. Untuk selanjutnya, Sultan Muhamad Syah digantikan oleh anaknya yang bernama Sultan Parameswara Dewa Syah.
Malaka sebagai pusat perdagangan dan penyebaran agama Islam mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Sultan Muzafar Syah. Usaha membesarkan Malaka itu dilanjutkan oleh putranya, Sultan Mansur Syah.
Pada masa ini, Malaka memiliki angkatan laut yang sangat kuat dengan panglima laut yang terkenalnya adalah Hang Tuah. Kerajaan Malaka mulai mengalami kemunduran pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Syah karena kedatangan bangsa Portugis yang dipimpin oleh Alfonso d’Albuquerque.