9 Faktor yang Menghambat Terjadinya Perubahan Sosial - Kehidupan masyarakat tidak luput dengan adanya perubahan. Perubahan tersebut selanjunta disebut dengan perubahan sosial. Namun demikian ada beberapa hal yang dapat menghambat perubahan sosial, terutama perubahan ke arah yang lebih baik.
Dorongan terjadinya perubahan sosial senantiasa terdapat di dalam setiap kehidupan, terutama ditunjang oleh keinginan untuk berubah. Adapun faktor penghambat atau yang menghalangi terjadinya perubahan sosial antara lain adalah Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat yang Lain, Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat, Sikap Masyarakat yang Tradisional, adat atau kebiasaan, Kepentingan-Kepentingan yang Tertanam Kuat Sekali, Rasa Takut akan Terjadinya Disintegrasi, sikap yang tertutup, Hambatan yang Bersifat Ideologis, dan hakikat hidup.
- Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat yang Lain. Akibat kurangnya hubungan dengan masyarakat luar sehingga informasi yang dapat menunjang pembangunan pada masyarakat tidak dapat diterima dengan baik.
- Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat. Latar belakang pendidikan masyarakat yang rendah menye babkan sempitnya pola pikir seorang individu. Akibatnya, masyarakat tidak mengalami kemajuan. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat disebabkan oleh masyarakat itu sendiri karena merasa cukup dengan pengetahuan yang dimilikinya, masyarakat tidak siap menerima perubahan.
- Sikap Masyarakat yang Tradisional. Sikap masyarakat ini lebih memihak masa lampau karena masa tersebut merupakan masa yang penuh kemudahan menurut beberapa kelompok. Tradisi yang berlaku sebagai warisan masa lampau tidak dapat diubah dan harus terus dilestarikan. Hal ini dapat menghambat perubahan, terutama beberapa kelompok yang konservatif dan ingin tetap bertahan dalam kepemimpinan masyarakat.
- Adat atau Kebiasaan. Adat atau keyakinan masyarakat terhadap norma-norma yang berlaku turun-temurun merupakan pegangan hidup yang harus tetap berlaku dan dijalankan. Kebiasaan-kebiasaan yang turun-temurun merupakan suatu hal yang sulit diubah pada masyarakat. Masyarakat sendiri tidak mau mengubahnya karena takut terjadi bencana atau berkurangnya keberuntungan yang ada dalam kehidupan mereka. Masyarakat yang memegang teguh adat istiadat lama umumnya hidup dan bertahan pada masyarakat tradisional.
- Kepentingan-Kepentingan yang Tertanam Kuat Sekali atau Vested Interests. Setiap masyarakat memiliki stratifikasi sosial masing-masing yang bergantung pada kedudukan seorang individu yang memiliki peranan dan pengaruh dalam masyarakat. Orang yang berpengaruh akan memiliki kedudukan tinggi. Agar kedudukannya tetap bertahan, setiap perubahan yang masuk akan ditolaknya dengan berbagai alasan.
- Rasa Takut akan Terjadinya Disintegrasi. Perubahan yang terjadi dalam kehidupan dianggap mengganggu tatanan sosial yang telah berjalan. Hal tersebut disebabkan masuknya unsur perubahan dari luar yang dapat menggoyahkan pola-pola kehidupan dan pada akhirnya masyarakat tidak lagi memercayai pemimpin mereka bahkan akan meninggalkan tradisi yang telah lama dianut.
- Sikap yang Tertutup. Unsur-unsur perubahan yang datangnya dari luar dianggap berbahaya. Masyarakat yang demikian umumnya masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa lain sehingga setiap unsur-unsur yang berbau negara penjajah akan ditolak dan dianggap tidak sesuai dengan kepribadian masyarakat pada sebuah bangsa.
- Hambatan yang Bersifat Ideologis. Setiap unsur perubahan yang berhubungan dengan kepercayaan atau keyakinan masyarakat akan ditolak karena dianggap berlawanan dengan ideologi mereka. Misalnya, masyarakat percaya bahwa pembangunan sebuah jembatan harus diadakan selamatan terlebih dahulu. Akan tetapi, perencana proyek pembangunan tidak percaya akan hal tersebut sehingga perencana akan ditolak keberadaannya oleh masyarakat.
- Hakikat Hidup. Ada masyarakat yang memiliki keyakinan bahwa baik buruknya kehidupan ini ada yang mengatur. Dorongan terjadinya perubahan dan penghambat perubahan senantiasa ada di setiap masyarakat, bergantung besar kecilnya kekuatan dalam menanggapi perubahan tersebut. Apabila dorongan lebih kuat daripada hambatan perubahan sosial akan terjadi. Namun, apabila hambatan lebih kuat daripada dorongan, perubahan akan terhambat atau tidak terjadi.
Jangan lupa baca juga: