Perubahan Sosial Dikehendaki dan Tidak Dikehendaki di Masyarakat - Perubahan sosial pada masyarakat yang dikehendaki adalah perubahan yang telah direncanakan sebelumnya oleh pihak yang memiliki wewenang untuk mengeluarkan kebijaksanaan. Contohnya (1) penerapan program Keluarga Berencana untuk membentuk keluarga kecil yang sejahtera; (2) menurunkan angka pertumbuhan penduduk.
Perubahan sosial yang tidak dikehendaki umumnya beriringan dengan perubahan yang dikehendaki. Seperti contohnya adanya pembuatan jalan baru yang melalui suatu desa maka sumber alam desa akan mudah dipasarkan ke kota. Dengan demikian, tingkat kesejahteraan penduduk desa akan meningkat. Meskipun begitu lancarnya hubungan desa dengan kota menyebabkan mudahnya penduduk desa melakukan urbanisasi dan masuknya budaya kota terutama yang bersifat negatif, seperti:
- mode yang dipaksakan
- minuman keras
- VCD porno
- keinginan penduduk desa untuk memiliki barang-barang mewah.
Perubahan sosial dapat diartikan sebagai perubahan masyarakat atau perubahan ke arah kemajuan atau kemunduran suatu masyarakat, bergantung pada keadaan masyarakat yang mengalami perubahan itu sendiri. Perubahan sosial terbagi atas dua wujud sebagai berikut:
- Perubahan dalam arti kemajuan (progress) atau menguntungkan.
- Perubahan dalam arti kemunduran (regress) yaitu yang membawa pengaruh kurang menguntungkan bagi masyarakat.
Jika perubahan sosial dapat bergerak ke arah suatu kemajuan, masyarakat akan berkembang. Sebaliknya, perubahan sosial juga dapat menyebabkan kehidupan masyarakat mengalami kemunduran. Kemunduran atau kemajuan suatu masyarakat disebabkan oleh perubahan sosial. Jika muncul inovasi baru dengan kualitas tinggi, akan terjadi proses perubahan yang sangat cepat pada masyarakat.
Sebaliknya, perubahan yang terjadi di masyarakat dapat juga seperti jalan di tempat. Misalnya keadaan masyarakat berubah, tetapi perubahan tersebut tidak meningkatkan atau menurunkan kualitas hidup mereka. Keadaan sosial yang baru dengan masuknya teknologi atau peraturan baru tidak mempunyai kualitas inovasi tinggi apabila masyarakat menganggapnya hanya mengganti keadaan yang lama. Akibatnya, proses perubahan ke arah kemajuan menjadi lambat. Hal itu disebut perubahan sirkuler (berputar-putar tanpa menimbulkan pengaruh). Jika dibiarkan tanpa adanya campur tangan pemerintah, akan sampai pada kemacetan pembangunan (stagnasi).
Akibatnya, terjadi proses pelapukan kebudayaan atau peradaban masyarakat menjadi menurun. Oleh karena itu, maju mundurnya suatu masyarakat bergantung pada masyarakat itu sendiri dalam menanggapi setiap gejala perubahan yang ada di lingkungannya.
Perubahan sosial ke arah kemajuan merupakan perubahan yang diinginkan oleh setiap masyarakat. Kadang-kadang perubahan sosial tidak diinginkan oleh kelompok masyarakat tertentu karena perubahan tersebut dianggap dapat mengganggu kehidupan mereka yang telah mapan.
Perubahan sosial dapat pula mengakibatkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan terhadap nilai yang ada dalam masyarakat.
Ada beberapa faktor yang cukup berperan dan berpengaruh terhadap diterima atau tidaknya suatu perubahan oleh masyarakat, antara lain sebagai berikut:
- Adanya sikap terbuka dari masyarakat terhadap hal-hal yang baru. Contohnya, masyarakat tersebut mengadakan kebiasaan yang berhubungan dengan kebudayaan lain.
- Suatu unsur baru dapat diterima oleh suatu masyarakat apabila unsur baru tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama yang dianut.
- Corak struktur sosial masyarakat menentukan proses penerimaan unsur kebudayaan baru. Struktur sosial yang tertutup akan sulit menerima kebudayaan baru.
- Unsur kebudayaan baru akan dapat diterima oleh suatu masyarakat apabila telah ada dasar unsur-unsur kebudayaan sebelumnya.
- Unsur baru dapat diterima oleh warga masyarakat apabila telah terbukti kegunaannya.
Jangan lupa baca juga: