Apakah Perbedaan dan Persamaan Pokok antara Ideologi Negara Liberalisme, Sosialisme, dan Pancasila?

<div style="text-align: justify;"> Materi Bahan Ajar - Apakah Perbedaan dan Persamaan Pokok antara Ideologi Negara Liberalisme, Sosialisme, dan Pancasila? </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ideologi Negara Liberalisme: </div> <ol style="text-align: justify;"> <li>Negara sebagai penjaga malam. Rakyat atau warganya mempunyai kebebasan untuk berbuat atau bertindak apa saja asal tidak melanggar tertib hukum.</li> <li>Kepentingan dan hak warga negara lebih diutamakan dari pada kepentingan negara. Negara didirikan untuk menjamin kebebasan dan kepentingan warga negara.</li> <li>Negara tidak mencampuri urusan agama. Agama menjadi urusan pribadi setiap warga negara. Negara terpisah dengan agama. Warga negara bebas beragama, tetapi juga bebas tidak beragama.</li> </ol> <div style="text-align: justify;"> Ideologi Negara Sosialisme:</div> <ol style="text-align: justify;"> <li>Mementingkan kekuasaan dan kepentingan negara.</li> <li>Kepentingan negara lebih diutamakan daripada kepentingan warga negara. Kebebasan atau kepentingan warga negara dikalahkan untuk kepentingan negara.</li> <li>Kehidupan agama juga terpisah dengan negara. Warga negara bebas beragama, bebas tidak beragama dan bebas pula untuk propaganda anti-agama.</li> </ol> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUqppTgdEM8HZivQGTQKybSfNPkdGFJLjZ-5MHtGqw89ByDONy77Wfmk5gwi0xRMxTlHOX_o3zKxyUlvrupYz-ektAVJbYPZfXCW6cyGrVBUXKCTV_FIdelbZDfF3gYqJ8uW7efZ83Y14/s1600/ideologi+negara+sosialisme.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Apakah Perbedaan dan Persamaan Pokok antara Ideologi Negara Liberalisme, Sosialisme, dan Pancasila?" border="0" height="257" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUqppTgdEM8HZivQGTQKybSfNPkdGFJLjZ-5MHtGqw89ByDONy77Wfmk5gwi0xRMxTlHOX_o3zKxyUlvrupYz-ektAVJbYPZfXCW6cyGrVBUXKCTV_FIdelbZDfF3gYqJ8uW7efZ83Y14/s320/ideologi+negara+sosialisme.jpg" title="Apakah Perbedaan dan Persamaan Pokok antara Ideologi Negara Liberalisme, Sosialisme, dan Pancasila?" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Perbedaan keduanya dapat dilihat dari hubungannya antara negara dengan warga negara. Dalam negara liberalisme, negara itu diumpamakan sebagai penjaga malam atau polisi lalu lintas. Jadi tugas negara hanya menjaga. Rakyat atau warganya mempunyai kebebasan untuk berbuat atau bertindak apa saja asal tidak melanggar tertib hukum.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kita sering melihat petugas lalulintas. Tugas polisi lalulintas yang berjaga-jaga di pertigaan atau di perempatan jalan hanya mengawasi jalannya lalulintas. Asalkan lalulintas lancar, mereka tidak berbuat apa-apa. Baru jika terjadi pelanggaran lalulintas maka polisi berhak untuk menertibkan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Itulah perumpamaan hubungan antara negara dengan warga negara pada negara yang menganut ideologi liberalisme.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pada negara liberalisme, kepentingan dan hak warganegara lebih dipentingkan daripada kepentingan negara. Negara didirikan untuk menjamin kebebasan dan kepentingan warga negara.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Bagaimana halnya dengan negara sosialis?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Paham atau ideologi sosialis merupakan kebalikan dari ideologi liberalisme.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bagaimana hubungan antara warga negara dengan negara pada negara sosialis?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam negara sosialis, kepentingan negara lebih diutamakan daripada kepentingan warga negara. Kebebasan atau kepentingan warga negara dikalahkan untuk kepentingan negara. Jadi negara yang paling utama, sedangkan kepentingan warga negara nomor dua. Kekuasaan negara sangat besar, sedangkan kekuasaan warganegara kecil saja.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Kalian telah mempelajari Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Republik Indonesi. Pancasila dianggap baik dan cocok dengan kehidupan bangsa Indonesia. Kalian juga telah mempelajari ideologi liberalisme dan sosialisme.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Coba bandingkan Pancasila dengan liberalisme dan sosialisme! Coba cari perbedaan dan persamaannya!<br /><br />Negara dengan Ideologi Pancasila</div> <ol style="text-align: justify;"> <li>Hubungan antara warga negara dengan negara adalah seimbang. Apa arti seimbang? Artinya, tidak mengutamakan negara tetapi juga tidak mengutamakan warga negara. Kepentingan negara dan kepentingan warganegara sama-sama dipentingkan.</li> <li>Agama erat hubungannya dengan negara. Negara memperhatikan kehidupan agama. Agama mendapatkan perhatian penting dari negara. Setiap warga negara dijamin pula kebebasannya untuk memilih salah satu agama yang ada dan diakui oleh pemerintah. Setiap orang harus beragama, tetapi agama yang dipilih diserahkan kepada masing-masing warganegara. Atheis atau tidak mengakui adanya Tuhan, tidak diperbolehkan</li> </ol> <div style="text-align: justify;"> Persamaannya, baik Pancasila, liberalisme, maupun sosialisme sama-sama digunakan sebagai ideologi atau dasar negara. Pancasila digunakan oleh bangsa Indonesia, liberalisme digunakan oleh bangsa Barat, sosialisme digunakan oleh negara-negara Sosialis.</div>

Materi Bahan Ajar - Apakah Perbedaan dan Persamaan Pokok antara Ideologi Negara Liberalisme, Sosialisme, dan Pancasila? Ideologi Negara Liberalisme: Negara sebagai penjaga malam. Rakyat atau warganya mempunyai kebebasan untuk berbuat atau bertindak apa saja asal tidak melanggar tertib hukum. Kepe…

Read more »

Perbedaan Pancasila dengan Ideologi Negara Lain

<div style="text-align: justify;"> Materi Bahan Ajar - Perbedaan Pancasila dengan Ideologi Negara Lain - Pancasila dan Ideologi Lain - Ideologi dan dasar negara Indonesia adalah Pancasila yang terdiri dari lima sila, yaitu 1. Ketuhanan yang Maha Esa, 1. Kemanusiaan yang adil dan beradab, 3. Persatuan Indonesia, 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan 5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kelima sila tersebut digunakan oleh bangsa Indonesia sebagai dasar negara karena Pancasila dipandang cocok bagi bangsa Indonesia. Oleh karena Pancasila dipandang baik dan cocok bagi bangsa Indonesia, maka kita perlu mempertahankannya melalui pengamalan dalam berbagai bidang kehidupan seperti:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwXFl_G_ockb969iixhF_6OEqOzXLUJ3KTJvRncmgxNbi14fledQ-l1R56Mzr3rBfgR0qtP-u6eiHON4zTtjs2em5MXDtX_NgiItiL0QyXoRoZ5DueYKw85KH8QdI85jBw9ZpXBxkODEk/s1600/ideologi+negara.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Perbedaan Pancasila dengan Ideologi Negara Lain" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwXFl_G_ockb969iixhF_6OEqOzXLUJ3KTJvRncmgxNbi14fledQ-l1R56Mzr3rBfgR0qtP-u6eiHON4zTtjs2em5MXDtX_NgiItiL0QyXoRoZ5DueYKw85KH8QdI85jBw9ZpXBxkODEk/s1600/ideologi+negara.jpg" title="Perbedaan Pancasila dengan Ideologi Negara Lain" /></a></div> <ol style="text-align: justify;"> <li>bidang pemerintahan</li> <li>kehidupan masyarakat, dan</li> <li>bidang pendidikan.</li> </ol> <div style="text-align: justify;"> Apakah negara-negara lain juga menggunakan Pancasila sebagai ideologi negaranya?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Atau apakah negara-negara itu memiliki ideologi sendiri?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tentu saja negara-negara lain selain Indonesia tidak menggunakan Pancasila sebagai ideologi negara. Negara-negara lain itu mempunyai ideologi negara sendiri yang dipandang baik dan cocok.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Di dunia ini ada dua ideologi yang terkenal yaitu:</div> <ol style="text-align: justify;"> <li>liberalisme, dan</li> <li>sosialisme.</li> </ol> <div style="text-align: justify;"> Liberalisme dan sosialisme merupakan ideologi yang terkenal di dunia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Negara - negara atau bangsa mana yang menganut ideologi liberalisme? Negara-negara mana pula yang menganut ideologi sosialisme?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /> Ideologi liberalisme banyak dianut oleh negara-negara Barat, di antaranya adalah Amerika Serikat dan negara-negara Eropa seperti Inggris, Belanda, Spanyol, Italia dan lain-lainnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /> Negara-negara manakah yang menganut ideologi sosialisme?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Contoh negara yang menganut paham sosialisme adalah Uni Soviet (sekarang Rusia), Cina, Korea Utara, Vietnam.</div>

Materi Bahan Ajar - Perbedaan Pancasila dengan Ideologi Negara Lain - Pancasila dan Ideologi Lain - Ideologi dan dasar negara Indonesia adalah Pancasila yang terdiri dari lima sila, yaitu 1. Ketuhanan yang Maha Esa, 1. Kemanusiaan yang adil dan beradab, 3. Persatuan Indonesia, 4. Kerakyatan yang di…

Read more »

Mengapa Kita Harus Merdeka akan Melakukan Apa Setelah Merdeka?

<div style="text-align: justify;"> Materi Bahan Ajar - Mengapa Kita Harus Merdeka akan Melakukan Apa Setelah Merdeka? - Bangsa yang dijajah tidak memiliki kekuasaan untuk mengatur negara. Kita tidak mempunyai kekuasaan apa-apa. Rakyat harus tunduk dan patuh pada perintah negara jajahan. Penjajahlah yang memerintah kita. Kekuasaan dipegang oleh penjajah.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Enakkah dijajah itu? Tentu saja tidak enak. Mengapa dijajah tidak enak? karena:</div> <ol style="text-align: justify;"> <li>Penjajahan menimbulkan penderitaan bagi bangsa yang dijajah.</li> <li>Penjajahan menimbulkan kerugian bagi jiwa, raga, dan harta.</li> <li>Penjajahan melanggar hak asasi manusia.</li> <li>Penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.</li> </ol> <div style="text-align: justify;"> Menghadapi penjajahan, bangsa Indonesia berjuang dengan mengorbankan jiwa, raga, dan harta untuk membebaskan diri agar tidak dijajah. Bangsa Indonesia berjuang untuk kemerdekaan lepas dari penjajahan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /> Oleh karena itu setelah kita menyatakan kemerdekaan dan menjadi bangsa yang merdeka, maka kekuasaan harus dipindahkan dari tangan penjajah kepada bangsa kita sendiri yang telah merdeka. Dengan kemerdekaan yang kita miliki, kita dapat mengatur negara sendiri.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXUgQGMn7HjLdzKk74wOlm8BekSd4f7pOCAZzwCXao-faeQvCsvrsXYsK7rMw7M6bkGOgpEqOorVR8pQmahR1bVZPZb0opW3P_Ar2uNEgCDPn1aofgUISJ8FCDE3eGkafFuzmrusHND7k/s1600/Mengapa+kita+harus+merdeka.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Mengapa Kita Harus Merdeka akan Melakukan Apa Setelah Merdeka?" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXUgQGMn7HjLdzKk74wOlm8BekSd4f7pOCAZzwCXao-faeQvCsvrsXYsK7rMw7M6bkGOgpEqOorVR8pQmahR1bVZPZb0opW3P_Ar2uNEgCDPn1aofgUISJ8FCDE3eGkafFuzmrusHND7k/s1600/Mengapa+kita+harus+merdeka.jpg" title="Mengapa Kita Harus Merdeka akan Melakukan Apa Setelah Merdeka?" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /> Untuk mengetahui alasan mengapa kita harus merdeka, dan akan melakukan apa setelah merdeka, kita harus baca dan cermati teks Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /> Alinea atau paragraf pertama Pembukaan UUD 1945 berbunyi ”Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /> Menurut paragraf ini, kemerdekaan merupakan hak segala bangsa. Jadi semua bangsa termasuk bangsa Indonesia harus memiliki kemerdekaan. Jadi kalau ada bangsa yang masih dijajah dan tidak merdeka harus dimerdekakan. Penjajahan harus dihilangkan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Jelas setiap manusia itu mempunyai hak sama. Jadi kalau menjajah itu bertentangan dengan perikemanusiaan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /> Alinea kedua berbunyi, ”Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa menghantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.” Jadi setelah berjuang lama, maka berhasillah perjuangan untuk merdeka itu. Bangsa Indonesia telah siap mendirikan negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /> Alinea ketiga berbunyi, ”Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.” Alinea ketiga menyatakan bahwa keberhasilan perjuangan bangsa Indonesia itu atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa. Supaya menjadi bangsa yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan atau memproklamasikan kemerdekaannya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /> Alinea keempat berbunyi, ”Kemudian daripada itu, untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /> Alinea keempat berisikan pernyataan apa yang akan dilakukan atau dikerjakan bangsa Indonesia setelah merdeka. Pertama-tama bangsa Indonesia akan mendirikan sebuah negara kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat yang diatur dengan Undang-Undang Dasar dengan tujuan negara yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila, yaitu:</div> <ol style="text-align: justify;"> <li>Ketuhanan Yang Maha Esa,</li> <li>Kemanusiaan yang adil dan beradab,</li> <li>Persatuan Indonesia,</li> <li>Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan</li> <li>Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.</li> </ol> <div style="text-align: justify;"> Dari keempat alinea pembukaan UUD 1945 tersebut, maka secara sederhana dapat disimpulkan sebagai berikut: Bagian pertama yang terdiri atas alinea pertama, kedua, dan ketiga menggambarkan keadaan Indonesia sebelum merdeka sampai dengan saat kemerdekaan. Bagian kedua yaitu alinea keempat menggambarkan keadaan Indonesia sesudah kemerdekaannya, yang berisi:<br /> <ol> <li>Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.</li> <li>Tujuan Negara.</li> <li>Ketentuan adanya Undang-Undang Dasar.</li> <li>Ketentuan bentuk negara, yaitu republik yang berkedaulatan rakyat.</li> <li>Ketentuan adanya dasar negara/ideologi negara yaitu Pancasila</li> </ol> </div>

Materi Bahan Ajar - Mengapa Kita Harus Merdeka akan Melakukan Apa Setelah Merdeka? - Bangsa yang dijajah tidak memiliki kekuasaan untuk mengatur negara. Kita tidak mempunyai kekuasaan apa-apa. Rakyat harus tunduk dan patuh pada perintah negara jajahan. Penjajahlah yang memerintah kita. Kekuasaan di…

Read more »

Bagaimana Proses Pengesahan Preambul?

<div style="text-align: justify;"> Materi Bahan Ajar - Bagaimana Proses Pengesahan Preambul? - Untuk pengesahan Preambul, terjadi proses yang cukup panjang. Sebelum mengesahkan Preambul, Bung Hatta terlebih dahulu mengemukakan bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945 sore hari, sesaat setelah Proklamasi Kemerdekaan, ada utusan dari Indonesia bagian Timur yang menemuinya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Intinya, rakyat Indonesia bagian Timur mengusulkan agar pada alinea keempat preambul, di belakang kata “ketuhanan” yang berbunyi “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” dihapus.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jika tidak maka rakyat Indonesia bagian Timur lebih baik memisahkan diri dari negara RI yang baru saja diproklamasikan. Usul ini oleh Muh. Hatta disampaikan kepada sidang pleno PPKI, khususnya kepada para anggota tokoh-tokoh Islam, antara lain kepada Ki Bagus Hadikusumo, KH. Wakhid Hasyim dan Teuku Muh. Hasan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Muh. Hatta berusaha meyakinkan tokoh-tokoh Islam, demi persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena pendekatan yang terus-menerus dan demi persatuan dan kesatuan, mengingat Indonesia baru saja merdeka, akhirnya tokoh-tokoh Islam itu merelakan dicoretnya “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” di belakang kata Ketuhanan dan diganti dengan “Yang Maha Esa”.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyUGsyvD-jS5c7lQd4CbqP4p4QSD6skEd_4Mv7AF__0oR2x3142nytykzRiEBYwo8N_l-S09fbGQTPnQUMvM1Y5KjZ20UtccPOuLC2RS4QUF6M0RCrJbAb3L_6cg-vV9_6jQLw_mmZOHg/s1600/Muhammad+Hatta.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Bagaimana Proses Pengesahan Preambul?" border="0" height="234" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyUGsyvD-jS5c7lQd4CbqP4p4QSD6skEd_4Mv7AF__0oR2x3142nytykzRiEBYwo8N_l-S09fbGQTPnQUMvM1Y5KjZ20UtccPOuLC2RS4QUF6M0RCrJbAb3L_6cg-vV9_6jQLw_mmZOHg/s320/Muhammad+Hatta.jpg" title="Bagaimana Proses Pengesahan Preambul?" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br />Adapun bunyi Pembukaan UUD1945 selengkapnya sebagai berikut: </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;">  UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945<br />PEMBUKAAN<br />(Preambule)</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan perikeadilan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidup-an bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadil-an sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Ke-rakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.</div>

Materi Bahan Ajar - Bagaimana Proses Pengesahan Preambul? - Untuk pengesahan Preambul, terjadi proses yang cukup panjang. Sebelum mengesahkan Preambul, Bung Hatta terlebih dahulu mengemukakan bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945 sore hari, sesaat setelah Proklamasi Kemerdekaan, ada utusan dari Indone…

Read more »

Pembentukan BPUPKI Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia

<div style="text-align: justify;"> Materi Bahan Ajar - Pembentukan BPUPKI Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia - Pada tanggal 29 April 1945 Jepang memberikan janji kemerdekaan yang kedua kepada bangsa Indonesia, yaitu janji kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan dalam Maklumat Gunseikan (Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer Jepang di Jawa dan Madura) No. 23.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Dalam maklumat itu sekaligus dimuat dasar pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tugas badan ini adalah menyelidiki dan mengumpulkan usul-usul untuk selanjutnya dikemukakan kepada pemerintah Jepang untuk dapat dipertimbangkan bagi kemerdekaan Indonesia.<br /><br />Keanggotaan badan ini dilantik pada tanggal 28 Mei 1945, dan mengadakan sidang pertama pada tanggal 29 Mei 1945 - 1 Juni 1945. Dalam sidang pertama ini yang dibicarakan khusus mengenai calon dasar negara untuk Indonesia merdeka nanti. Pada sidang pertama itu, banyak anggota yang berbicara, dua di antaranya adalah Muhammad Yamin dan Bung Karno, yang masing-masing mengusulkan calon dasar negara untuk Indonesia merdeka.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh85N-AokcB_RTIlSmLIetri5eL1yzJXoqDN8roxQGVkyKIZCmiYOx3T33mksUZglfIIFTlssk6GoFesySnjfQmn2k4fPQ_XgDI7jq7tcSbwgP1IY5YRshFM77gCR9H7-5JRsM4pqhcad8/s1600/pembentukan+BPUPKI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pembentukan BPUPKI Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia" border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh85N-AokcB_RTIlSmLIetri5eL1yzJXoqDN8roxQGVkyKIZCmiYOx3T33mksUZglfIIFTlssk6GoFesySnjfQmn2k4fPQ_XgDI7jq7tcSbwgP1IY5YRshFM77gCR9H7-5JRsM4pqhcad8/s320/pembentukan+BPUPKI.jpg" title="Pembentukan BPUPKI Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Muhammad Yamin mengajukan usul mengenai dasar negara secara lisan yang terdiri atas lima hal, yaitu:</div> <ol style="text-align: justify;"> <li>Peri Kebangsaan</li> <li>Peri Kemanusiaan</li> <li>Peri Ketuhanan</li> <li>Peri Kerakyatan</li> <li>Kesejahteraan Rakyat</li> </ol> <div style="text-align: justify;"> Selain itu Muhammad Yamin juga mengajukan usul secara tertulis yang juga terdiri atas lima hal, yaitu:</div> <ol style="text-align: justify;"> <li>Ketuhanan Yang Maha Esa</li> <li>Persatuan Indonesia</li> <li>Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab</li> <li>Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan</li> <li>Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia</li> </ol> <div style="text-align: justify;"> Usulan ini diajukan pada tanggal 29 Mei 1945, kemudian pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno mengajukan usul mengenai calon dasar negara yang terdiri atas lima hal, yaitu:</div> <ol style="text-align: justify;"> <li>Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)</li> <li>Internasionalisme (Perikemanusiaan)</li> <li>Mufakat atau Demokrasi</li> <li>Kesejahteraan Sosial</li> <li>Ketuhanan yang Berkebudayaan</li> </ol> <div style="text-align: justify;"> Kelima hal ini oleh Bung Karno diberi nama Pancasila. Lebih lanjut Bung Karno mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Trisila, yaitu:</div> <ol style="text-align: justify;"> <li>Sosio nasionalisme</li> <li>Sosio demokrasi</li> <li>Ketuhanan</li> </ol> <div style="text-align: justify;"> Berikutnya tiga hal ini menurutnya juga dapat diperas menjadi Ekasila yaitu Gotong Royong.<br /><br />Selesai sidang pertama, pada tanggal 1 Juni 1945 para anggota BPUPKI sepakat untuk membentuk sebuah panitia kecil yang tugasnya adalah menampung usul-usul yang masuk dan memeriksanya serta melaporkan kepada sidang pleno BPUPKI. Tiap-tiap anggota diberi kesempatan mengajukan usul secara tertulis paling lambat sampai dengan tanggal 20 Juni 1945. Adapun anggota panitia kecil ini terdiri atas delapan orang, yaitu:</div> <ol style="text-align: justify;"> <li>Ir. Soekarno</li> <li>Ki Bagus Hadikusumo</li> <li>K.H. Wachid Hasjim</li> <li>Mr. Muh. Yamin</li> <li>M. Sutardjo Kartohadikusumo</li> <li>Mr. A.A. Maramis</li> <li>R. Otto Iskandar Dinata</li> <li>Drs. Muh. Hatta</li> </ol> <div style="text-align: justify;"> Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara Panitia Kecil, dengan para anggota BPUPKI yang berdomisili di Jakarta. Hasil yang dicapai antara lain disetujuinya dibentuknya sebuah Panitia Kecil Penyelidik Usul-Usul/Perumus Dasar Negara, yang terdiri atas sembilan orang, yaitu:</div> <ol style="text-align: justify;"> <li>Ir. Soekarno</li> <li>Drs. Muh. Hatta</li> <li>Mr. A.A. Maramis</li> <li>K.H. Wachid Hasyim</li> <li>Abdul Kahar Muzakkir</li> <li>Abikusno Tjokrosujoso</li> <li>H. Agus Salim</li> <li>Mr. Ahmad Subardjo</li> <li>Mr. Muh. Yamin</li> </ol> <div style="text-align: justify;"> Panitia Kecil yang beranggotakan sembilan orang ini pada tanggal itu juga melanjutkan sidang dan berhasil merumuskan calon Mukadimah Hukum Dasar, yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan “Piagam Jakarta”.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Dalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Sejarah berjalan terus.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pada tanggal 9 Agustus dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, dan sejak saat itu Indonesia kosong dari kekuasaan. Keadaan tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para pemimpin bangsa Indonesia, yaitu dengan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 17 Agustus 1945. \</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sehari setelah proklamasi kemerdekaan PPKI mengadakan sidang, dengan acara utama (1) mengesahkan rancangan Hukum Dasar dengan preambulnya (Pembukaannya) dan (2) memilih Presiden dan Wakil Presiden.</div>

Materi Bahan Ajar - Pembentukan BPUPKI Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia - Pada tanggal 29 April 1945 Jepang memberikan janji kemerdekaan yang kedua kepada bangsa Indonesia, yaitu janji kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan dalam Maklumat Gunseikan (Pembesar Tertinggi …

Read more »

Apa Alasan Jepang Menjanjikan Kemerdekaan kepada Indonesia?

<div style="text-align: justify;"> Materi Bahan Ajar - Apa Alasan Jepang Menjanjikan Kemerdekaan kepada Indonesia? - Penjajahan Belanda berakhir pada tahun 1942, tepatnya tanggal 8 Maret. Sejak saat itu Indonesia diduduki oleh bala tentara Jepang. Namun Jepang tidak terlalu lama menduduki Indonesia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Mulai tahun 1944, tentara Jepang mulai kalah dalam melawan tentara Sekutu. Untuk menarik simpati bangsa Indonesia agar bersedia membantu Jepang dalam melawan tentara Sekutu, Jepang memberikan janji kemerdekaan di kelak kemudian hari.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Janji ini diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 7 September 1944. Oleh karena terus menerus terdesak, maka pada tanggal 29 April 1945 Jepang memberikan janji kemerdekaan yang kedua kepada bangsa Indonesia, yaitu janji kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan dalam Maklumat Gunseikan (Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer Jepang di Jawa dan Madura) No. 23.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm3j3mJF-MVjoTnoWpU7pOqi0ifmLADyuSr_0QiJZDVQeajo_R0oApoF2AFfXU_hBvXYhDPrqsuGbwjgKuqeyStI0YoF3riPWA-V7JAL6loMHoQv7h5MQjPVrCfQxIpi5Hz34v1qVta3k/s1600/Apa+Alasan+Jepang+Menjanjikan+Kemerdekaan+kepada+Indonesia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Apa Alasan Jepang Menjanjikan Kemerdekaan kepada Indonesia?" border="0" height="235" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm3j3mJF-MVjoTnoWpU7pOqi0ifmLADyuSr_0QiJZDVQeajo_R0oApoF2AFfXU_hBvXYhDPrqsuGbwjgKuqeyStI0YoF3riPWA-V7JAL6loMHoQv7h5MQjPVrCfQxIpi5Hz34v1qVta3k/s320/Apa+Alasan+Jepang+Menjanjikan+Kemerdekaan+kepada+Indonesia.jpg" title="Apa Alasan Jepang Menjanjikan Kemerdekaan kepada Indonesia?" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Selain alasan di atas, Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia karena agar bangsa indonesia mau membantu jepang melawan pasukan sekutu, karena pada saat itu jepang sudah mulai terdesak oleh sekutu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Karena Jepang kehabisan bala tentarany dan dia ingin mencari untuk bersekutu dengannya dan akhirnya jepang memberikan kemerdekaan ke indonesia karena biar indonesia membantu menguasai dunia dan khususnya negara di Asia dan jepang membentu BPUPKI untuk mengetahui apa saja persiapan indonesia untuk kemerdekaan yang diberikan kepada Jepang.</div>

Materi Bahan Ajar - Apa Alasan Jepang Menjanjikan Kemerdekaan kepada Indonesia? - Penjajahan Belanda berakhir pada tahun 1942, tepatnya tanggal 8 Maret. Sejak saat itu Indonesia diduduki oleh bala tentara Jepang. Namun Jepang tidak terlalu lama menduduki Indonesia. Mulai tahun 1944, tentara Jepang …

Read more »

Mengapa Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum 1908 Mengalami Kegagalan?

<div style="text-align: justify;"> Materi Bahan Ajar - Mengapa Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum 1908 Mengalami Kegagalan? - <br />Perjuangan bersenjata bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah, dalam hal ini Belanda, sampai dengan tahun 1908 boleh dikatakan selalu mengalami kegagalan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kegagalan perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah Belanda sampai dengan tahun 1908?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Berikut ini faktor penyebab Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum 1908 Mengalami Kegagalan yang dihimpun dari berbagai sumber:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAztKkCe_A1JebXLZvFFc6BI1ykcTSbn23bxP_437H7bDD90yA0agbjTuKQPHj8sKrHmp4HWx04bNj7PvTB_JYu7fWxGStguCCNvqXwaGyMwHnQlF6INsN3Aq8Lj-cnT_iNzphxiU7Brg/s1600/Mengapa+Perjuangan+Bangsa+Indonesia+Sebelum+1908+Mengalami+Kegagalan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Mengapa Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum 1908 Mengalami Kegagalan?" border="0" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAztKkCe_A1JebXLZvFFc6BI1ykcTSbn23bxP_437H7bDD90yA0agbjTuKQPHj8sKrHmp4HWx04bNj7PvTB_JYu7fWxGStguCCNvqXwaGyMwHnQlF6INsN3Aq8Lj-cnT_iNzphxiU7Brg/s320/Mengapa+Perjuangan+Bangsa+Indonesia+Sebelum+1908+Mengalami+Kegagalan.jpg" title="Mengapa Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum 1908 Mengalami Kegagalan?" width="320" /></a></div> <ol style="text-align: justify;"> <li>Kurang adanya persatuan,</li> <li>Persenjataan masih tradisional,</li> <li>Diterapkannya Politik devide et impera (politik adu domba) oleh belanda.</li> <li>Perjuangan tidak terorganisir, lemah kerjasama dan koordinasi (tidak kompak, inginnya masing-masing  menjadi paling menonjol),</li> <li>Masih tergantung pada satu pemimpin,</li> <li>Pendidikan rakyat Indonesia masih rendah,</li> <li>Lemah disiplin (susah diajak maju)</li> <li>Budaya instan</li> <li>Perjuangan bangsa Indonesia masih bersifat kedaerahan/tradisional,</li> <li>Mudah terpecah belah/belum bersatu</li> <li>Belum menerapkan taktik perang dan kecerdasan,</li> <li>Perjuangan dilakukan secara individu/antar kerajaan, belum bersatu dalam bentuk kesatuan yang utuh untuk bersama-sama melawan penjajah.</li> </ol> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> Perjuangan bangsa Indonesia untuk menghilangkan penajajahan dari bumi pertiwi telah dimulai sejak kedatangan Belanda mengusik ketenteraman negara pada tahun 1602. Namun pada saat itu perjuangan rakyat masih bersifat kedaerahan mereka hanya berjuang demi keutuhan dari kesultanan ataupun kerajaan-kerajaan mereka masing-masing, tanpa berpikir untuk menyatukan kekuatan dengan kerajaan tetangga untuk mengusir segala bentuk penjajahan di bumi pertiwi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Selain itu persenjataan juga masih kalah dengan Belanda sehingga pasukkan Belanda tidak dapat diusir keseluruhannya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hal-hal tersebut yang menyebabkan Belanda mudah untuk memecah bangsa ini menjadi kerajaan-kerajaan boneka Belanda.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dengan menggunakan politik <i><b>devide et impera-</b></i>nya kita menjadi negara yang terpecah-pecah sehingga Belanda tetap bisa mengusai negara dengan semaunya. Sehingga pada awal abad ke-20 sudah banyak kerajaan-kerajaan di Indonesia yang telah berhasil diruntuhkan oleh pihak Belanda.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dari semua dapat disimpulkan tidak adanya sinergisitas antara kerajaan-kerajaan di Indonesia untuk mengusir penjajah secara bersama, sehingga pada akhir tahun 1908 penjajah belum berhasil diusir dari bangsa Indonesia.</div>

Materi Bahan Ajar - Mengapa Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum 1908 Mengalami Kegagalan? - Perjuangan bersenjata bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah, dalam hal ini Belanda, sampai dengan tahun 1908 boleh dikatakan selalu mengalami kegagalan. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kegagalan p…

Read more »

Perbedaan Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum dan Sesudah Tahun 1908

<div style="text-align: justify;"> Materi Bahan Ajar - Perbedaan Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum dan Sesudah Tahun 1908 - Perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1908 telah dilakukan selama berabad-abad untuk menentang penjajah. Meskipun demikian belum menampakkan hasilnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Perbedaan antara perjuangan Bangsa Indonesia sebelum dan sesudah tahun 1908 sangat mencolok, salah satunya terlihat dalam beberapa faktor penyebab kegagalan perjuangan sebelum tahun 1908 berikut ini. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Beberapa faktor yang menyebabkan perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1908 mengalami kegagalan antara lain:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmv2GK-GLutMINHubP4Sv63WbpuaPGm2fuI7YmHSvx5GSZxBBZnwx6gjbG5IKHZ2t-hmFXnr1lbffrLI1flAyAvD0RXAF9lsD6gubp3FhNWfdbFOBEaKRE1eb918l_2XxhyphenhyphenkaZobUXHAc/s1600/Perbedaan+Perjuangan+Bangsa+Indonesia+Sebelum+dan+Sesudah+Tahun+1908.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Perbedaan Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum dan Sesudah Tahun 1908" border="0" height="228" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmv2GK-GLutMINHubP4Sv63WbpuaPGm2fuI7YmHSvx5GSZxBBZnwx6gjbG5IKHZ2t-hmFXnr1lbffrLI1flAyAvD0RXAF9lsD6gubp3FhNWfdbFOBEaKRE1eb918l_2XxhyphenhyphenkaZobUXHAc/s320/Perbedaan+Perjuangan+Bangsa+Indonesia+Sebelum+dan+Sesudah+Tahun+1908.jpg" title="Perbedaan Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum dan Sesudah Tahun 1908" width="320" /></a></div> <ol style="text-align: justify;"> <li>Kurang adanya persatuan</li> <li>Faktor persenjataan</li> <li>Senjata yang dimiliki para pejuang Indonesia masih sangat sederhana</li> <li>Politik devide et impera</li> <li>Siasat Belanda mengadu domba antar sesama bangsa Indonesia berhasil</li> <li>Tidak terorganisir, lemah kerjasama dan koordinasi (tidak kompak, inginnya masing-masing  menjadi paling menonjol)</li> <li>tergantung pada satu pemimpin</li> <li>pendidikan rakyat masih rendah</li> </ol> <div style="text-align: justify;"> Perjuangan bangsa Indonesia mengalami perubahan yang sangat besar setelah tahun 1908. Perubahan itu antara lain:</div> <ol style="text-align: justify;"> <li>Perjuangan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia mulai menonjolkan persatuan,</li> <li>Perjuangan yang dilakukan tidak lagi menggunakan senjata tradisional, melainkan menggunakan organisasi modern, dan</li> <li>Pemimpin perjuangan ialah golongan cerdik pandai, bukan lagi golongan bangsawan atau para pembimpin daerah yang lainnya.</li> </ol>

Materi Bahan Ajar - Perbedaan Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum dan Sesudah Tahun 1908 - Perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1908 telah dilakukan selama berabad-abad untuk menentang penjajah. Meskipun demikian belum menampakkan hasilnya. Perbedaan antara perjuangan Bangsa Indonesia sebelum …

Read more »

Contoh Perjuangan Bangsa Indonesia sebelum 1908

<div style="text-align: justify;"> Materi Bahan Ajar - Contoh Perjuangan Bangsa Indonesia sebelum 1908 - Berikut ini berbagai bentuk perjuangan bersenjata yang dilakukan oleh para pejuang bangsa Indonesia sampai dengan tahun 1908, yang meliputi:<br />1. Siapa tokohnya?<br />2. Kapan dilakukan?<br />3. Di mana perjuangan itu dilakukan?<br />4. Bagaimana hasilnya?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Perjuangan bersenjata bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah, dalam hal ini Belanda, sampai dengan tahun 1908 boleh dikatakan selalu mengalami kegagalan. Hal itu, salah satunya disebabkan oleh perjuangan yang masih bersifat kedaerahan dan senjata yang digunakan masih tradisional.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Berikut ini Contoh Perjuangan Bangsa Indonesia sebelum 1908:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Akibat dari kekejaman Belanda, para Raja-raja dari beberapa Kerajaan bertujuan membebaskan Indonesia yang dulu disebut Nusantara dari  jajahan Belanda, dan mengakibatkan terjadinya beberapa perang-perang diberbagai wilayah untuk melawan Belanda seperti:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDOXtlzLpPQlZh3tKnJSNH1c2IkPj21jf_6dfoxyleVfSUUUuyKuHJM924Mmyvgw2NjAhWQEPLnmiRdbmqI2iOb51LiTkN12graE4n0onahp6CryQh_0z9ULi7CViR-RpnksJe3ItSG2s/s1600/Contoh+Perjuangan+Bangsa+Indonesia+sebelum+1908.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Contoh Perjuangan Bangsa Indonesia sebelum 1908" border="0" height="229" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDOXtlzLpPQlZh3tKnJSNH1c2IkPj21jf_6dfoxyleVfSUUUuyKuHJM924Mmyvgw2NjAhWQEPLnmiRdbmqI2iOb51LiTkN12graE4n0onahp6CryQh_0z9ULi7CViR-RpnksJe3ItSG2s/s320/Contoh+Perjuangan+Bangsa+Indonesia+sebelum+1908.jpg" title="Contoh Perjuangan Bangsa Indonesia sebelum 1908" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /><i><b>1. Perang Banjar di Kalimantan</b></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br />Perang Banjar (1859-1905) adalah perang perlawanan terhadap penjajahan kolonial Belanda yang terjadi di Kesultanan Banjar yang meliputi wilayah provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Pangeran Hidayatullah dan Pangeran Antasari menggunakan strategi perang gerilya dengan membuat kerajaan baru di pedalaman dan membangun benteng-benteng pertahanan di hutan-hutan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /><i><b>2. Perang Padri di Aceh</b></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br />Perang Aceh adalah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda dimulai pada 1873 hingga 1904. Kesultanan Aceh menyerah pada 1904, tapi perlawanan rakyat Aceh dengan perang gerilya terus berlanjut, yang dilakukan oleh Cut Nyak Dien.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /><i><b>3. Perang Diponogoro di Jawa</b></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br />Perang Diponegoro (Inggris: The Java War, Belanda : De Java Oorlog), adalah perang besar dan menyeluruh berlangsung selama lima tahun (1825-1830) yang terjadi di Jawa, Hindia Belanda (sekarang Indonesia), antara pasukan penjajah Belanda di bawah pimpinan Jendral De Kock[1] melawan penduduk pribumi yang dipimpin seorang pangeran Yogyakarta bernama Pangeran Diponegoro. Dalam perang ini telah berjatuhan korban yang tidak sedikit. Baik korban harta maupun jiwa. Dokumen-dokumen Belanda yang dikutip para ahli sejarah, disebutkan bahwa sekitar 200.000 jiwa rakyat yang terenggut. Sementara itu di pihak serdadu Belanda, korban tewas berjumlah 8.000.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /><i><b>4. Perang Makassar di Sulawesi Selatan</b></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br />Perang ini terjadi pada tahun 1824. Salah satu Pahlawannya adalah Sultan Hasanuddin, Meskipun pada masa pemerintahannya berulang kali terjadi peperangan, namun Sultan Hasanuddin bukanlah sosok pemimpin yang suka kekerasan dan haus perang. Sifat humanismenya sebagai raja besar nampak pada kesediaannya untuk menerima Perjanjian Bungaya pada tanggal 18 November 1667, Hasil akhirnya Belanda dapat menaklukan kerajaan Bone dan Raja Bone dijadikan 'raja boneka'</div> <div style="text-align: justify;"> <br /><i><b>5. Perang Jagaraga di Bali</b></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br />Perang ini disebabkan karena Belanda melanggar perjanjian hak rakyat Bali untuk mandapatkan kapal karam di perairan Bali. Pahlawannya adalah I Gusti Ketut Jelantik Hasil akhirnya belanda gagal namun 3 tahun kemudian berhasil menguasai Jagaraga, Klungkung, Karangasem, dan Gianyar.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Dan masih banyak lagi Perang-perang yang berlangsung selama penjajahan Belanda di Indonesia, yang akhirnya mengakibatkan lahirnya Pergerakan Nasional, pergerakan nasional adalah perjuangan yang mengikutsertakan seluruh rakyat Indonesia. Latar belakang timbulnya pergerakan nasional adalah rasa senasib dan sepenanggungan, penderitaan rakyat akibat penjajahan, rakyat yang tidak mempunyai tempat mengadu nasib, adanya golongan terpelajar yang sadar akan perjuangan. Dan melanjutkan perjuangan yang banyak ditempuh dengan jalan diplomasi, Karena kegagalan perjuangan sebelum tahun 1908.</div>

Materi Bahan Ajar - Contoh Perjuangan Bangsa Indonesia sebelum 1908 - Berikut ini berbagai bentuk perjuangan bersenjata yang dilakukan oleh para pejuang bangsa Indonesia sampai dengan tahun 1908, yang meliputi:1. Siapa tokohnya?2. Kapan dilakukan?3. Di mana perjuangan itu dilakukan?4. Bagaimana has…

Read more »

Mengapa banyak Banyak bangsa Asing Menjajah Indonesia?

<div style="text-align: justify;"> Materi Bahan Ajar - Mengapa banyak Banyak bangsa Asing Menjajah Indonesia? - Sebelum tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia belum merdeka. Bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa lain. Banyak bangsa-bangsa lain yang menjajah atau berkuasa di Indonesia, misalnya bangsa Belanda, Portugis, Inggris, dan Jepang.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Paling lama menjajah adalah bangsa Belanda. Padahal sebelum kedatangan penjajah bangsa asing tersebut, di wilayah negara RI terdapat kerajaan-kerajaan besar yang merdeka, misalnya Sriwijaya, Majapahit, Demak, Mataram, Ternate, dan Tidore. Terhadap penjajahan tersebut, bangsa Indonesia selalu melakukan perlawanan dalam bentuk perjuangan bersenjata maupun politik. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pada abad ke-16 berlayarlah bangsa-bangsa Eropa ke wilayah Timur. Diantaranya adalah Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda. Tujuan mereka mencari rempah-rempah. Selain itu mereka juga menyebarkan agama Kristen. Dari pelayaran tersebut sampailah mereka ke Nusantara. Setelah sampai di Nusantara timbullah keserakahan mereka.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwOEQ4U2025366bYwVcwEY5YKW6UbBj1oG9ltDhJS2KJ2duT0ldOnvtIQaP9yxJ9CLJkjaCnG0PzC7YaCLbnuzpyibl1xBUoIdrMm5tWh46DG1yNjUqlZvlwwUuxAxyj9OQPOSml2tim4/s1600/Mengapa+banyak+bangsa+asing+menjajah+Indonesia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Mengapa banyak Banyak bangsa Asing Menjajah Indonesia?" border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwOEQ4U2025366bYwVcwEY5YKW6UbBj1oG9ltDhJS2KJ2duT0ldOnvtIQaP9yxJ9CLJkjaCnG0PzC7YaCLbnuzpyibl1xBUoIdrMm5tWh46DG1yNjUqlZvlwwUuxAxyj9OQPOSml2tim4/s320/Mengapa+banyak+bangsa+asing+menjajah+Indonesia.jpg" title="Mengapa banyak Banyak bangsa Asing Menjajah Indonesia?" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Mengapa banyak Banyak bangsa Asing Menjajah Indonesia? </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Semula mereka hanya berdagang. Setelah mengetahui kekayaan alam Indonesia (Nusantara kala itu) kemudian mereka ingin menguasai Nusantara. Di antara mereka yang paling lama menguasai dan menjajah Indonesia adalah bangsa Belanda.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Tahun 1596 Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Houtman, pertama kali mendarat di Banten. Tahun 1602 Belanda mendirikan kongsi dagang VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie ) di Batavia untuk memperkuat kedudukannya,V OC ingin menguasai pusat-pusat perdagangan, seperti Batavia, Banten, Selat Sunda, Makasar, Maluku, Mataram (Jawa), dan berbagai daerah strategis lain.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Belanda dapat menguasai Nusantara karena politik kejam mereka yaitu politik adu domba. Belanda mengadu domba raja-raja di daerah sehingga mereka terhasut dan terjadilah perang saudara dan perebutan tahta kerajaan. Belanda membantu pemberontakan dengan meminta imbalan daerah kekuasaan dagang (monopoli perdagangan). Akhir abad ke-18 VOC bangkrut dan dibubarkan tanggal 31 Desember 1799. Indonesia diperintah oleh Kolonial Belanda dengan gubernur jendral pertama Daendels yang sangat kejam.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Rakyat dipaksa kerja rodi membuat jalan sepanjang 1.000 km (dari Anyer–Panarukan), mendirikan pabrik senjata di Semarang dan Surabaya juga membangun Pelabuhan Merak. Daendels digantikan Jansens yang kemudian dikalahkan Inggris. Tahun 1816 Indonesia dikembalikan ke Belanda, dengan Van den Bosch sebagai gubernur. Ia menerapkan politik tanam paksa. Tujuannya untuk mengisi kas Belanda yang kosong.Tanam paksa menyengsarakan rakyat, selain rakyat dipaksa menanam 1/5 tanahnya dengan ketentuan Belanda, mereka juga dipaksa membayar pajak dan ganti rugi tanaman.</div>

Materi Bahan Ajar - Mengapa banyak Banyak bangsa Asing Menjajah Indonesia? - Sebelum tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia belum merdeka. Bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa lain. Banyak bangsa-bangsa lain yang menjajah atau berkuasa di Indonesia, misalnya bangsa Belanda, Portugis, Inggris, dan Jepa…

Read more »

Apakah Sebenarnya Dasar Negara itu?

<div style="text-align: justify;"> Materi Bahan Ajar - Apakah Sebenarnya Dasar Negara itu? - Pengertian Dasar Negara - Dasar Negara adalah landasan kehidupan bernegara. Setiap negara harus mempunyai landasan dalam melaksanakan kehidupan bernegaranya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dasar negara bagi suatu negara merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Dasar negara bagi suatu negara merupakan sesuatu yang amat penting.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Negara tanpa dasar negara berarti negara tersebut tidak memiliki pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara, maka akibatnya negara tersebut tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas, sehingga memudahkan munculnya kekacauan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-DASPbhEECFITYm_OrjhPGzhS7sKpFzd8CX8jx3-poOXMXEhpq2WNKnokdOfLRLGqfENIV-K5wyJkZlqdGitGmbAcyMURJcOaAogsG289S-YuOD3Yn15JWnOpXFQcnIPE4NhRPGbLKDI/s1600/dasar+negara+lambang+negara+Indonesia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Apakah Sebenarnya Dasar Negara itu?" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-DASPbhEECFITYm_OrjhPGzhS7sKpFzd8CX8jx3-poOXMXEhpq2WNKnokdOfLRLGqfENIV-K5wyJkZlqdGitGmbAcyMURJcOaAogsG289S-YuOD3Yn15JWnOpXFQcnIPE4NhRPGbLKDI/s320/dasar+negara+lambang+negara+Indonesia.jpg" title="Apakah Sebenarnya Dasar Negara itu?" width="297" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br />Dasar negara sebagai pedoman hidup bernegara mencakup cita-cita negara, tujuan negara, norma bernegara.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Berikut ini beberapa contoh dasar negara di dunia:</div> <ol style="text-align: justify;"> <li>Indonesia: Pancasila</li> <li>Polandia: Constitution of Poland</li> <li>Rusia: Constitution of Russia</li> <li>Portugal: Constitution of Portugal (in Portuguese)</li> <li>Latvia: Constitution of Latvia - In Latvian</li> <li>Lituania: Constitution of Lithuania</li> <li>Swedia: Constitution of Sweden</li> <li>Amerika: U.S. Constitution - Annotated version of the United States Constitution</li> <li>Meksiko: Constitution of Mexico (in Spanish)</li> <li>Cina: Constitution of the People's Republic of China</li> <li>Irlandia: Constitution of Ireland </li> </ol>

Materi Bahan Ajar - Apakah Sebenarnya Dasar Negara itu? - Pengertian Dasar Negara - Dasar Negara adalah landasan kehidupan bernegara. Setiap negara harus mempunyai landasan dalam melaksanakan kehidupan bernegaranya. Dasar negara bagi suatu negara merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan…

Read more »

Mengapa Ideologi sangat Penting bagi Suatu Negara?

<div style="text-align: justify;"> Materi bahan Ajar - Mengapa Ideologi sangat Penting bagi Suatu Negara? - Pentingnya Ideologi bagi Suatu Negara - Jika menengok sejarah kemerdekaan negara-negara dunia ketiga, baik yang ada di Asia, Afrika maupun Amerika Latin yang pada umumnya cukup lama berada di bawah cengkeraman penjajahan negara lain, ideologi dimaknai sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, nilai, dan keyakinan yang ingin mereka wujudkan dalam kenyataan hidup yang nyata.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Ideologi dalam artian ini sangat diperlukan, karena dianggap mampu membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan, memberikan arahan mengenai dunia beserta isinya, serta menanamkan semangat dalam perjuangan masyarakat untuk bergerak melawan penjajahan, yang selanjutnya mewujudkannya dalam kehidupan penyelenggaraan negara.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggXCVq84Q3WSxuSGc5Fpsh6-ZFO-xrbwbK4xcdmO5FOeWBe4t8T01eCuowqw8ke4ceLm2syw3R32tzHmNRW7DpZrYsmw1BCT4J8gVYujM8w-zJkcrZAO0J_9f7Igr-zaWJV7Vq-ZEJLqs/s1600/Mengapa+Ideologi+sangat+Penting+bagi+Suatu+Negara.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Mengapa Ideologi sangat Penting bagi Suatu Negara" border="0" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggXCVq84Q3WSxuSGc5Fpsh6-ZFO-xrbwbK4xcdmO5FOeWBe4t8T01eCuowqw8ke4ceLm2syw3R32tzHmNRW7DpZrYsmw1BCT4J8gVYujM8w-zJkcrZAO0J_9f7Igr-zaWJV7Vq-ZEJLqs/s320/Mengapa+Ideologi+sangat+Penting+bagi+Suatu+Negara.jpg" title="Mengapa Ideologi sangat Penting bagi Suatu Negara" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /><i><b>Pentingnya ideologi bagi suatu negara juga terlihat dari fungsi ideologi itu sendiri</b></i>.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <i><b>Fungsi ideologi adalah membentuk identitas atau ciri kelompok atau bangsa</b></i>.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ideologi memiliki kecenderungan untuk “memisahkan” kita dari mereka. Ideologi berfungsi mempersatukan sesama kita.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Apabila dibandingkan dengan agama, agama berfungsi juga mempersatukan orang dari berbagai pandangan hidup bahkan dari berbagai ideologi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sebaliknya ideologi mempersatukan orang dari berbagai agama. Oleh karena itu ideologi juga berfungsi untuk mengatasi berbagai pertentangan (konflik) atau ketegangan sosial. Dalam hal ini ideologi berfungsi sebagai pembentuk solidaritas (rasa kebersamaan) dengan mengangkat berbagai perbedaan ke dalam tata nilai yang lebih tinggi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Fungsi pemersatu itu dilakukan dengan memenyatukan keseragaman ataupun keanekaragaman, misalnya dengan memakai semboyan “kesatuan dalam perbedaan” dan “perbedaan dalam kesatuan”.</div>

Materi bahan Ajar - Mengapa Ideologi sangat Penting bagi Suatu Negara? - Pentingnya Ideologi bagi Suatu Negara - Jika menengok sejarah kemerdekaan negara-negara dunia ketiga, baik yang ada di Asia, Afrika maupun Amerika Latin yang pada umumnya cukup lama berada di bawah cengkeraman penjajahan negar…

Read more »

Pengertian Ideologi Menurut Para Ahli

<div style="text-align: justify;"> Materi Bahan Ajar - Pengertian Ideologi Menurut Para Ahli - Banyak para ahli bahasa yang mengemukakan pengertian ideologi. Ideologi berasal dari kata <i><b>idea </b></i>(Inggris), yang artinya gagasan, pengertian. Kata kerja Yunani <i><b>oida</b></i> = mengetahui, melihat dengan budi. Kata “<i><b>logi</b></i>” yang berasal dari bahasa Yunani <i><b>logos</b></i> yang artinya pengetahuan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /> Dari arti kata di atas, <i><b>ideologi adalah</b></i> pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-ide, <i><b>science of ideas</b></i> atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <i><b>Menurut Kaelan </b></i>‘<i><b>Idea</b></i>’ disamakan artinya dengan cita-cita.<br /> </div> <div style="text-align: justify;"> Pengertian Ideologi Menurut <i><b>Destutt de Tracy</b></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Istilah Ideologi pertama kali dikemukakan oleh <i><b>Destutt de Tracy</b></i> seorang Perancis pada tahun 1796. Menurut <i><b>Tracy</b></i> ideologi yaitu ‘<i><b>science of ideas</b></i>’, suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan institusional dalam masyarakat Perancis.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <i><b>Pengertian Ideologi Menurut Karl Marx</b></i><br /> <i><b>Karl Marx</b></i> mengartikan Ideologi sebagai pandangan hidup yang dikembangkan berdasarkan kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang politik atau sosial ekonomi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <i><b>Pengertian Ideologi Menurut Gunawan Setiardjo</b></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Gunawan Setiardjo mengemukakan bahwa ideologi adalah seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup.<br /> </div> <div style="text-align: justify;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqMlhkNl2B5JlzORBudEdneyetMpXCxNiSySA5Ig76E-HP4-MmjrYHkZ_fqvvEkLuExdTPHPFU-4XNLRc0y7QjagwhvrYx_v8V_W6V5zXfcB3eIxt8sJXrOse-OHD5bji8NH2-zoXtn9w/s1600/Pengertian+Ideologi+menurut+para+ahli.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pengertian Ideologi Menurut Para Ahli" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqMlhkNl2B5JlzORBudEdneyetMpXCxNiSySA5Ig76E-HP4-MmjrYHkZ_fqvvEkLuExdTPHPFU-4XNLRc0y7QjagwhvrYx_v8V_W6V5zXfcB3eIxt8sJXrOse-OHD5bji8NH2-zoXtn9w/s320/Pengertian+Ideologi+menurut+para+ahli.jpg" title="Pengertian Ideologi Menurut Para Ahli" width="261" /></a></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <br /> <i><b>Pengertian Ideologi Menurut Ramlan Surbakti</b></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ramlan Surbakti mengemukakan ada dua pengertian Ideologi yaitu Ideologi secara fungsional dan Ideologi secara struktural.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ideologi secara fungsional adalah seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap paling baik.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ideologi secara fungsional digolongkan menjadi dua tipe, yaitu Ideologi yang doktriner dan Ideologi yang pragmatis.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ideologi yang doktriner adalah ideologi yang bilamana ajaran-ajaran yang terkandung di dalam Ideologi itu dirumuskan secara sistematis, dan pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh aparat partai atau aparat pemerintah. Sebagai contohnya adalah komunisme.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sedangkan Ideologi yang pragmatis, apabila ajaran-ajaran yang terkandung di dalam Ideologi tersebut tidak dirumuskan secara sistematis dan terinci, namun dirumuskan secara umum hanya prinsip-prinsipnya, dan Ideologi itu disosialisasikan secara fungsional melalui kehidupan keluarga, sistem pendidikan, system ekonomi, kehidupan agama dan sistem politik.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pelaksanaan Ideologi yang pragmatis tidak diawasi oleh aparat partai atau aparat pemerintah melainkan dengan pengaturan pelembagaan (<i><b>internalization</b></i>), contohnya <i><b>individualisme</b></i> atau <i><b>liberalisme</b></i>.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /> Ideologi secara struktural diartikan sebagai sistem pembenaran, seperti gagasan dan formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /> Dengan demikian secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa Ideologi adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <i><b>Pengertian Ideologi Menurut Notonegoro</b></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Notonegoro sebagaimana dikutip oleh Kaelan mengemukakan, bahwa Ideologi negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi dasar bagi suatu sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang antara lain memiliki ciri:</div> <ol style="text-align: justify;"> <li>Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan;</li> <li>Mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.</li> </ol> <div style="text-align: justify;"> Ideologi merupakan cerminan cara berfikir orang atau masyarakat yang sekaligus membentuk orang atau masyarakat itu menuju cita-citanya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /> Ideologi merupakan sesuatu yang dihayati menjadi suatu keyakinan. Ideologi merupakan suatu pilihan yang jelas membawa komitmen (keterikatan) untuk mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran ideologis seseorang, maka akan semakin tinggi pula komitmennya untuk melaksanakannya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Komitmen itu tercermin dalam sikap seseorang yang meyakini ideologinya sebagai ketentuan yang mengikat, yang harus ditaati dalam kehidupannya, baik dalam kehidupan pribadi ataupun masyarakat.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ideologi berintikan seperangkat nilai yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan dipegang oleh seseorang atau suatu masyarakat sebagai wawasan atau pandangan hidup mereka. Melalui rangkaian nilai itu mereka mengetahui bagaimana cara yang paling baik, yaitu secara moral atau normatif dianggap benar dan adil, dalam bersikap dan bertingkah laku untuk memelihara, mempertahankan, membangun kehidupan duniawi bersama dengan berbagai dimensinya. Pengertian yang demikian itu juga dapat dikembangkan untuk masyarakat yang lebih luas, yaitu masyarakat bangsa.</div>

Materi Bahan Ajar - Pengertian Ideologi Menurut Para Ahli - Banyak para ahli bahasa yang mengemukakan pengertian ideologi. Ideologi berasal dari kata idea (Inggris), yang artinya gagasan, pengertian. Kata kerja Yunani oida = mengetahui, melihat dengan budi. Kata “logi” yang berasal dari bahasa Yuna…

Read more »

Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak asasi Manusia

<div style="text-align: justify;"> Materi Bahan Ajar - Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak asasi Manusia</div> <div style="text-align: justify;"> <br />BAB I<br />KETENTUAN UMUM</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Pasal 1<br />Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:<br />1. Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.<br />2. Kewajiban dasar manusia adalah seperangkat yang apabila tidak terlaksana dan tegaknya hak asasi manusia.<br />3. Diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung ataupun tak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang berakibat pengurangan, penyimpangan atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan lainnya.<br />4. Penyiksaan adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, sehingga menimbulkan rasa sakit atau penderitaan yang hebat, baik jasmani maupun rohani, pada seseorang untuk memperoleh pengakuan atau keterangan dari seseorang atau dari orang ketiga, dengan menghukumnya atas suatu perbuatan yang telah dilakukan oleh seseorang atau orang ketiga, atau mengancam atau memaksa seseorang atau orang ketiga, atau untuk suatu alasan yang didasarkan pada setiap bentuk diskriminasi, apabila rasa sakit penderitaan tersebut ditimbulkan oleh, atas hasutan dari, dengan persetujuan, atau sepengetahuan siapa pun dan atau pejabat publik.<br />5. Anak adalah setiap manusia yang berusia di bawah 18 (delapan belas) tahun dan belum menikah, termasuk anak yang masih dalam kandungan apabila hal tersebut adalah demi kepentingannya.<br />6. Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang ini, dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.<br />7. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang selanjutnya disebut Komnas HAM adalah lembaga mandiri yang kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya yang berfungsi melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan dan mediasi hak asasi manusia.<br /><br />BAB II<br />ASAS- ASAS DASAR<br />Pasal 2<br />Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat dan tidak terpisahkan dari manusia, yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan, serta keadilan.<br />Pasal 3<br />(1) Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat manusia yang sama dan sederajat serta dikaruniai akal dan hati nurani untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam semangat persaudaraan.<br />(2) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan perlakuan hukum yang adil serta mendapat kepastian hukum dan perlakuan yang sama di depan hukum.<br />(3) Setiap orang berhak atas perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia tanpa diskriminasi.<br />Pasal 4<br />Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi, hak pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dan pencemaran di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun dan oleh siapa pun.<br />Pasal 5<br />(1) Setiap orang diakui sebagai manusia pribadi yang berhak menuntut dan memperoleh perlakuan serta perlindungan yang sama-sama sesuai dengan martabat kemanusiaannya di depan hukum.<br />(2) Setiap orang berhak mendapat bantuan dan perlindungan yang adil dari pengadilan yang objektif dan tidak berpihak.<br />(3) Setiap orang yang termasuk kelompok masyarakat yang rentan berhak memperoleh perlakuan dan perlindungan lebih berkenaan dengan kekhususannya.<br />Pasal 6<br />(1) Dalam rangka penegakan hak asasi manusia, perbedaan, dan kebutuhan dalam masyarakat hukum adat harus diperhatikan dan dilindungi oleh hukum, masyarakat, dan pemerintah.<br />(2) Identitas budaya masyarakat hukum adat, termasuk hak atas tanah ulayat dilindungi, selaras dengan perkembangan zaman.<br />Pasal 7<br />(1) Setiap orang berhak untuk menggunakan semua upaya hukum nasional dan forum internasional atas semua pelanggaran hak asasi manusia yang dijamin oleh hukum Indonesia dan hukum internasional mengenai hak asasi manusia yang telah diterima negara Republik Indonesia.<br />(2) Ketentuan hukum internasional yang telah diterima negara Republik Indonesia yang menyangkut hak asasi manusia menjadi hukum nasional.<br /><br />Pasal 8<br />Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia terutama menjadi tanggung jawab pemerintah.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />BAB III<br />HAK ASASI MANUSIA DAN KEBEBASAN DASAR MANUSIA</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Bagian kesatu: Hak untuk Hidup<br />Pasal 9<br />(1) Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan meningkatkan taraf kehidupannya.<br />(2) Setiap orang berhak hidup tenteram, aman, damai, bahagia, sejahtera lahir dan batin.<br />(3) Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Bagian Kedua: Hak Berkeluarga dan Melanjutkan Keturunan<br />Pasal 10<br />(1) Setiap orang berhak membentuk suatu keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan<br />yang sah.<br />(2) Perkawinan yang sah hanya dapat berlangsung atas kehendak bebas calon suami dan calon<br />istri yang bersangkutan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<br />Bagian Ketiga: Hak Mengembangkan Diri<br />Pasal 11<br />Setiap orang berhak atas pemenuhan kebutuhan dasarnya untuk tumbuh dan berkembang<br />secara layak.<br />Pasal 12<br />Setiap orang berhak atas perlindungan bagi pengembangan pribadinya, untuk memperoleh<br />pendidikan, mencerdaskan dirinya, dan meningkatkan kualitas hidupnya agar menjadi<br />manusia yang beriman, bertakwa, bertanggung jawab, berakhlak mulia, bahagia, dan<br />sejahtera sesuai dengan hak asasi manusia.<br />Pasal 13<br />Setiaporangberhakuntukmengembangkandanmemperolehmanfaatdariilmupengetahuan<br />dan teknologi, seni dan budaya sesuai dengan martabat manusia demi kesejahteraan<br />pribadinya, bangsa, dan umat manusia.<br />Pasal 14<br />(1) Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi yang diperlukan untuk<br />mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.<br />(2) Setiap orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan<br />menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis sarana yang tersedia.<br />Pasal 15<br />Setiaporangberhakuntukmemperjuangkanhakpengembangandirinya, baiksecarapribadi<br />maupun kolektif, untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.<br /><br />Pasal 16<br />Setiap orang berhak untuk melakukan pekerjaan sosial dan kebajikan, mendirikan organisasi<br />untukitu, termasukmenyelenggarakanpendidikandanpengajaran, sertamenghimpundana<br />untuk maksud tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<br />Bagian Keempat: Hak Memperoleh Keadilan<br />Pasal 17<br />Setiap orang tanpa diskriminasi berhak untuk memperoleh keadilan dengan mengajukan<br />permohonan, pengaduan, dangugatan, baikdalamperkarapidana, perdata, maupunadministrasi<br />sertadiadilimelaluiprosesperadilanyangbebasdantidakmemihak, sesuaidenganhukumacara<br />yang menjamin pemeriksaan yang objektif oleh hakim yang jujur dan adil untuk memperoleh<br />keputusan yang adil dan benar.<br />Pasal 18<br />(1) Setiap orang yang ditangkap, ditahan, dan dituntut karena disangka melakukan sesuatu<br />tindak pidana berhak dianggap tidak bersalah, sampai dibuktikan kesalahannya secara sah<br />dalam suatu sidang pengadilan dan diberikan segala jaminan hukum yang diperlukan untuk<br />pembelaannya, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<br />(2) Setiap orang tidak boleh dituntut untuk dihukum atau dijatuhi pidana, kecuali berdasarkan suatu<br />peraturan perundang-undangan yang sudah ada sebelum tindak pidana itu dilakukannya.<br />(3) Setiap ada perubahan dalam peraturan perundang-undangan, maka berlaku ketentuan yang<br />paling menguntungkan bagi tersangka.<br />(4) Setiap orang yang diperiksa berhak mendapatkan bantuan hukum sejak saat penyidikan<br />sampai adanya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.<br />(5) Setiap orang tidak dapat dituntut untuk kedua kalinya dalam perkara yang sama atas suatu<br />perbuatan yang telah memperoleh putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.<br />Pasal 19<br />(1) Tiada suatu pelanggaran atau kejahatan apa pun diancam dengan hukuman berupa perampasan<br />seluruh harta kekayaan milik yang bersalah.<br />(2) Tidak seorang pun atas putusan pengadilan boleh dipidana penjara atau kurungan berdasarkan<br />atas alasan ketidakmampuan untuk memenuhi suatu kewajiban dalam perjanjian utang<br />piutang.<br />Bagian Kelima: Hak Atas Kebebasan Pribadi<br />Pasal 20<br />(1) Tidak seorang pun boleh diperbudak atau diperhamba.<br />(2) Perbudakan atau perhambaan, perdagangan budak, perdagangan wanita, dan segala perbuatan<br />berupa apa pun yang tujuannya serupa, dilarang.<br />Pasal 21<br />Setiap orang berhak atas keutuhan pribadi, baik rohani maupun jasmani, dan karena itu<br />tidak boleh menjadi objek penelitian tanpa persetujuan darinya.<br /><br />Pasal 22<br />(1) Setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agam<br />dan kepercayaannya itu.<br />(2) Negara menjamin kemerdekaan setiap orang memeluk agamanya masing-masing dan untuk<br />beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.<br />Pasal 23<br />(1) Setiap orang bebas untuk memilih dan mempunyai keyakinan politiknya.<br />(2) Setiap orang bebas untuk mempunyai, mengeluarkan, dan menyebarluaskan pendapat sesuai<br />hati nuraninya, secara lisan dan atau tulisan melalui media cetak maupun elektronik dengan<br />memerhatikan nilai-nilai agama, kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum, dan keutuhan<br />bangsa.<br />Pasal 24<br />(1) Setiap orang berhak untuk berkumpul, berapat, dan berserikat untuk maksud-maksud<br />damai.<br />(2) Setiap warga negara atau kelompok masyarakat berhak mendirikan partai politik, lembaga<br />swadaya masyarakat atau organisasi lainnya untuk berperan serta dalam jalannya pemerintahan<br />dan penyelenggaraan negara sejalan dengan tuntutan perlindungan, penegakan, dan pemajuan<br />hak asasi manusia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Setiap orang<br />berhak untuk menyampaikan pendapat di muka umum, termasuk hal untuk mogok sesuai<br />dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<br />Pasal 26<br />(1) Setiap orang berhak memiliki, memperbaiki, mengganti, atau mempertahankan status<br />kewarganegaraannya.<br />(2) Setiap orang bebas memilih kewarganegaraannya dan tanpa diskriminasi berhak menikmati<br />hak-hak yang bersumber dan melekat pada kewarganegaraannya serta wajib melaksanakan<br />kewajibannya sebagai warga negara sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.<br />Pasal 27<br />(1) Setiap warga negara Indonesia berhak untuk secara bebas bergerak, berpindah, dan bertempat<br />tinggal dalam negara Republik Indonesia.<br />(2) Setiap warga negara Indonesia berhak meninggalkan dan masuk kembali ke wilayah negara<br />Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<br />Bagian Keenam: Hak atas Rasa Aman<br />Pasal 28<br />(1) Setiap orang berhak mencari suaka untuk memperoleh perlindungan politik dari negara<br />lain.<br />(2) Hak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak berlaku bagi mereka yang melakukan<br />kejahatan nonpolitik atau perbuatan yang bertentangan dengan tujuan dan prinsip Perserikatan<br />Bangsa-Bangsa.<br />Pasal 29<br />(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan hak<br />miliknya.<br /><br />(2) Setiap orang berhak atas pengakuan di depan hukum sebagai manusia pribadi di mana saja<br />ia berada.<br />Pasal 30<br />Setiaporangberhakatasrasaamandantenteramsertaperlindunganterhadapancamanketakutan<br />untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.<br />Pasal 31<br />(1) Tempat kediaman siapa pun tidak boleh diganggu.<br />(2) Menginjak atau memasuki suatu pekarangan tempat kediaman atau memasuki suatu rumah<br />bertentangan dengan kehendak orang yang mendiaminya, hanya diperbolehkan dalam halhal<br />yang telah ditetapkan oleh undang-undang.<br />Pasal 32<br />Kemerdekaandanrahasiadalamhubungansurat-menyurattermasukhubungankomunikasi<br />melalui sarana elektronik tidak boleh diganggu, kecuali atas perintah hakim atau kekuasaan<br />lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<br />Pasal 33<br />(1) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan, penghukuman atau perlakuan yang kejam,<br />tidak manusiawi, merendahkan derajat dan martabat kemanusiaannya.<br />(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penghilangan paksa dan penghilangan nyawa.<br />Pasal 34<br />Setiap orang tidak boleh ditangkap, ditahan, disiksa, dikucilkan, diasingkan, atau dibuang<br />secara sewenang-wenang.<br />Pasal 35<br />Setiaporangberhakhidupdidalamtatananmasyarakatdankenegaraanyangdamai, aman, dan<br />tenteram, yangmenghormati, melindungi, danmelaksanakansepenuhnyahakasasimanusia<br />dan berkewajiban dasar manusia sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.<br />Bagian Ketujuh: Hak Atas Kesejahteraan<br />Pasal 36<br />(1) Setiap orang berhak mempunyai milik, baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang<br />lain demi pengembangan dirinya, keluarga, bangsa, dan masyarakat dengan cara yang tidak<br />melanggar hukum.<br />(2) Tidak seorang pun boleh dirampas miliknya dengan sewenang-wenang dan secara melawan<br />hukum.<br />(3) Hak milik mempunyai fungsi sosial.<br />Pasal 37<br />(1) Pencabutan hak milik atas suatu benda demi kepentingan umum hanya diperbolehkan dengan<br />mengganti kerugian yang wajar dan segera serta pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan<br />peraturan perundang-undangan.<br />(2) Apabila sesuatu benda berdasarkan ketentuan hukum demi kepentingan umum harus<br />dimusnahkan atau tidak diberdayakan baik untuk selamanya maupun untuk sementara<br />waktu maka hal itu dilakukan dengan mengganti kerugian sesuai dengan ketentuan peraturan<br />perundang-undangan kecuali ditentukan lain.<br /><br />Pasal 38<br />(1) Setiap warga negara, sesuai dengan bakat, kecakapan, dan kemampuan, berhak atas<br />pekerjaan yang layak.<br />(2) Setiap orang berhak dengan bebas memiliki pekerjaan yang disukainya dan berhak pula<br />atas syarat-syarat ketenagakerjaan yang adil.<br />(3) Setiaporang, baikpriamaupunwanitayangmelakukanpekerjaanyangsama, sebanding,<br />setara atau serupa, berhak atas upah serta syarat-syarat perjanjian kerja yang sama.<br />(4) Setiap orang, baik pria maupun wanita, dalam melakukan pekerjaan yang sepadan<br />denganmartabatkemanusiaannyaberhakatasupahyangadilsesuaidenganprestasinya<br />dan dapat menjamin kelangsungan kehidupan keluarganya.<br />Pasal 39<br />Setiap orang berhak untuk mendirikan serikat pekerja dan tidak boleh dihambat untuk<br />menjadi anggotanya demi melindungi dan memperjuangkan kepentingannya serta sesuai<br />dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<br />Pasal 40<br />Setiap orang berhak untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak.<br />Pasal 41<br />(1) Setiap warga negara berhak atas jaminan sosial yang dibutuhkan untuk hidup layak serta<br />untuk perkembangan pribadinya secara utuh.<br />(2) Setiap penyandang cacat, orang yang berusia lanjut, wanita hamil, dan anak-anak,<br />berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus.<br />Pasal 42<br />Setiap warga negara yang berusia lanjut, cacat fisik, dan atau cacat mental berhak memperoleh<br />perawatan, pendidikan, pelatihan, dan bantuan khusus atas biaya negara, untuk menjamin<br />kehidupanyanglayaksesuaidenganmartabatkemanusiaannya, meningkatkanrasapercayadiri,<br />dan kemampuan berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.<br />Bagian Kedelapan: Hak Turut Serta dalam Pemerintahan<br />Pasal 43<br />(1) Setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan umum<br />berdasarkanpersamaanhakmelaluipemungutansuarayangberlangsungumum, bebas,<br />rahasia, jujur, dan adil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<br />(2) Setiapwargaberhakturutsertadalampemerintahandenganlangsungataudenganperantaraan<br />wakilyangdipilihnyadenganbebas, menurutcarayangditentukandalamperaturanperundangundangan.<br />(3) Setiap warga negara dapat diangkat dalam setiap jabatan pemerintahan.<br />Pasal 44<br />Setiaporang, baiksendirimaupunbersama-samaberhakmengajukanpendapat, permohonan,<br />pengaduan, dan atau usulan kepada pemerintah dalam rangka pelaksanaan pemerintahan<br />yang bersih, efektif dan efisien, baik dengan lisan maupun dengan tulisan sesuai dengan<br />ketentuan peraturan perundang-undangan.<br /><br />Bagian Kesembilan: Hak Wanita<br />Pasal 45<br />Hak wanita dalam undang-undang ini adalah hak asasi manusia.<br />Pasal 46<br />Sistem pemilihan umum, kepartaian, pemilihan anggota badan legislatif, dan sistem<br />pengangkatan di bidang eksekutif, yudikatif, harus menjamin keterwakilan wanita sesuai<br />persyaratan yang ditentukan.<br />Pasal 47<br />Seorang wanita yang menikah dengan seorang pria berkewarganegaraan asing tidak<br />secara otomatis mengikuti status kewarganegaraan suaminya tetapi mempunyai hak untuk<br />mempertahankan, mengganti, atau memperoleh kembali status kewarganegaraannya.<br />Pasal 48<br />Wanita berhak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran di semua jenis, jenjang, dan<br />jalur pendidikan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.<br />Pasal 49<br />(1) Wanita berhak untuk memilih, dipilih, diangkat dalam pekerjaan, jabatan, dan profesi sesuai<br />dengan persyaratan dan peraturan perundang-undangan.<br />(2) Wanita berhak untuk mendapatkan perlindungan khusus dalam pelaksanaan pekerjaan atau<br />profesinya terhadap hal-hal yang dapat mengancam keselamatan dan atau kesehatannya<br />berkenaan dengan fungsi reproduksi wanita.<br />(3) Hak khusus yang melekat pada diri wanita dikarenakan fungsi reproduksinya dijamin dan<br />dilindungi oleh hukum.<br />Pasal 50<br />Wanita yang telah dewasa dan atau telah menikah berhak untuk melakukan perbuatan<br />hukum sendiri, kecuali ditentukan lain oleh hukum agamanya.<br />Pasal 51<br />(1) Seorang istri selama dalam ikatan perkawinan mempunyai hak dan tanggung jawab yang<br />sama dengan suaminya atau semua hal yang berkenaan dengan kehidupan perkawinannya,<br />hubungan dengan anak-anaknya, dan hak pemilikan serta pengelolaan harta bersama.<br />(2) Setelah putusnya perkawinan, seorang wanita mempunyai hak dan tanggung jawab yang<br />sama dengan mantan suaminya atas semua hal yang berkenaan dengan anak-anaknya, dengan<br />memerhatikan kepentingan terbaik bagi anak.<br />(3) Setelah putusnya perkawinan, seorang wanita mempunyai hak yang sama dengan mantan<br />suaminya atas semua hal yang berkenaan dengan harta bersama tanpa mengurangi hak anak,<br />sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<br />Bagian Kesepuluh: Hak Anak<br />Pasal 52<br />(1) Setiap anak berhak atas perlindungan oleh orang tua, keluarga, masyarakat, dan negara.<br />(2) Hak anak adalah hak asasi manusia dan untuk kepentingannya hak anak itu diakui dan<br />dilindungi oleh hukum bahkan sejak dalam kandungan.<br /><br />Pasal 53<br />(1) Setiap anak sejak dalam kandungan, berhak untuk hidup, mempertahankan hidup, dan<br />meningkatkan taraf kehidupannya.<br />(2) Setiap anak sejak kelahirannya, berhak atas suatu nama dan status kewarganegaraan.<br />Pasal 54<br />Setiap anak yang cacat fisik dan atau mental berhak memperoleh perawatan, pendidikan,<br />pelatihandanbantuankhususatasbiayanegara, untukmenjaminkehidupannyasesuaidengan<br />martabat kemanusiaan, meningkatkan rasa percaya diri, dan kemampuan berpartisipasi<br />dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.<br />Pasal 55<br />Setiap anak berhak untuk beribadah menurut agamanya, berpikir dan berekspresi sesuai<br />dengan tingkat intelektualitas dan usianya di bawah bimbingan orang tua atau wali.<br />Pasal 56<br />(1) Setiap anak berhak untuk mengetahui siapa orang tuanya, dibesarkan, dan diasuh oleh orang<br />tuanya sendiri.<br />(2) Dalam hal orang tua anak tidak mampu membesarkan dan memelihara anaknya dengan<br />baik dan sesuai dengan undang-undang ini, maka anak tersebut boleh diasuh atau diangkat<br />sebagai anak oleh orang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<br />Pasal 57<br />(1) Setiap anak berhak untuk dibesarkan, dipelihara, dirawat, dididik, diarahkan, dan<br />dibimbing kehidupannya oleh orang tua atau walinya sampai dewasa sesuai dengan<br />ketentuan peraturan perundang-undangan.<br />(2) Setiap anak berhak untuk mendapatkan orang tua angkat atau wali berdasarkan putusan<br />pengadilan apabila kedua orang tua telah meninggal dunia atau karena suatu sebab yang sah<br />tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai orang tua.<br />(3) Orang tua angkat atau wali sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) harus menjalankan kewajiban<br />sebagai orang tua yang sesungguhnya.<br />Pasal 58<br />(1) Setiap anak berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum dari segala bentuk kekerasan<br />fisik atau mental, penelantaran, perlakuan buruk, dan pelecehan seksual selama dalam<br />pengasuhan orang tua atau walinya, atau pihak lain manapun yang bertanggung jawab atas<br />pengasuhan anak tersebut.<br />(2) Dalam hal orang tua, wali, atau pengasuh anak melakukan segala bentuk penganiayaan fisik<br />atau mental, penelantaran, perlakuan buruk, dan pelecehan seksual termasuk pemerkosaan,<br />dan atau pembunuhan terhadap anak yang seharusnya dilindungi, maka harus dikenakan<br />pemberatan hukuman.<br />Pasal 59<br />(1) Setiap anak berhak untuk tidak dipisahkan dari orang tuanya secara bertentangan dengan<br />kehendak anak sendiri, kecuali jika ada alasan dan aturan hukum yang sah yang menunjukkan<br />bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anak.<br />(2) Dalam keadaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), hak anak untuk tetap bertemu langsung<br />dan berhubungan pribadi secara tetap dengan orang tuanya tetap dijamin oleh undang-undang.<br /><br />Pasal 60<br />(1) Setiap anak berhak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan<br />peribadinya sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya.<br />(2) Setiap anak berhak mencari, menerima, dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat<br />intelektualitas dan usianya demi pengembangan dirinya sepanjang sesuai dengan nilai-nilai<br />kesusilaan dan kepatutan.<br />Pasal 61<br />Setiapanakberhakuntukberistirahat, bergaul dengananakyangsebaya, bermain, berekreasi,<br />dan berkreasi sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya demi pengembangan<br />dirinya.<br />Pasal 62<br />Setiap anak berhak untuk memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial secara layak,<br />sesuai dengan kebutuhan fisik dan mental spiritualnya.<br />Pasal 63<br />Setiap anak berhak untuk tidak dilibatkan di dalam peristiwa peperangan, sengketa<br />bersenjata, kerusuhan sosial, dan peristiwa lain yang mengandung unsur kekerasan.<br />Pasal 64<br />Setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari kegiatan eksploitasi ekonomi<br />dan setiap pekerjaan yang membahayakan dirinya, sehingga dapat menganggu pendidikan,<br />kesehatan fisik, moral, kehidupan sosial, dan mental spiritualnya.<br />Pasal 65<br />Setiapanakberhakuntukmemperolehperlindungandarikegiataneksploitasidanpelecehan<br />seksual, penculikan, perdagangan anak, serta dari berbagai bentuk penyalahgunaan<br />narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya.<br />Pasal 66<br />(1) Setiap anak berhak untuk tidak dijadikan sasaran penganiayaan, penyiksaan, atau penjatuhan<br />hukuman yang tidak manusiawi.<br />(2) Hukuman mati atau hukuman seumur hidup tidak dapat dijatuhkan untuk pelaku tindak<br />pidana yang masih anak.<br />(3) Setiap anak berhak untuk tidak dirampas kebebasannya secara melawan hukum.<br />(4) Penangkapan, penahanan, atau pidana penjara anak hanya boleh dilakukan sesuai dengan<br />hukum yang berlaku dan hanya dapat dilaksanakan sebagai upaya terakhir.<br />(5) Setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak mendapatkan perlakuan secara manusiawi<br />dan dengan memperhatikan kebutuhan pengembangan pribadi sesuai dengan usianya dan<br />harus dipisahkan dari orang dewasa, kecuali demi kepentingannya.<br />(6) Setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak memperoleh bantuan hukum atau bantuan<br />lainnya secara efektif dalam setiap tahapan upaya hukum yang berlaku.<br />(7) Setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak untuk membela diri dan memperoleh<br />keadilan di depan Pengadilan Anak yang objektif dan tidak memihak dalam sidang yang<br />tertutup untuk umum.</div>

Materi Bahan Ajar - Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak asasi Manusia BAB IKETENTUAN UMUM Pasal 1Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:1. Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa dan merupakan a…

Read more »

Glosarium Istilah Penting dalam Mata Pelajaran PKn

<div style="text-align: justify;"> Materi Bahan Ajar - Glosarium Istilah Penting dalam Mata Pelajaran PKn - Berikut ini beberapa kata atau istilah penting dan asing dalam mata pelajaran PKn agar mudah dipahami: </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> A<br />absolut : mutlak, sewenang-wenang<br />asasi : dasar<br />D<br />deskripsi : menggambarkan, penggambaran<br />demokrasi : pemerintah rakyat, dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.<br />E<br />ekspresi : perwujudan, raut muka<br />H<br />hukum : peraturan, undang-undang yang dibuat untuk mengatur masyarakat<br />I<br />infrastruktur : sarana, elemen, komponen<br />infrastruktur politik : elemen politik yang berada di luar lingkaran kekuasaan, seperti parta politik.<br />inkonstitusional : melanggar, melakukan pelanggaran hukum<br />interaksi : bergaul (hubungan)<br />K<br />komisi : panitia yang terdiri atas beberapa orang yang ditunjuk oleh pemerintah<br />konstitusi : segala aturan ketatanegaraan<br />kongres : rapat besar<br />M<br />modernisasi : paham tentang sesuatu yang mutakhir, terbaru<br />moral : ajaran tentang perilaku baik dan buruk, akhlak<br />monarkhi : sistem pemerintahan kerajaan<br />N<br />norma : aturan untuk menentukan sesuatu<br />P<br />piagam : surat, tulisan resmi yang berisi pernyataan/pengukuhan sesuatu hal<br />privat : bersiafat pribadi<br />proklamasi : permakluman kepada rakyat<br /><br />R</div> <div style="text-align: justify;"> represif : bersifat memaksa, menekan dengan keras<br />revolusi : perubahan secara cepat<br />rezim : penguasa, kekuasaan<br />S<br />sanksi : hukuman atas perbuatan yang tidak baik<br />serikat : perkumpulan, perhimpunan, persekutuan<br />sosiologi : ilmu yang mempelajari tentang masyarakat, kemasyarakatan<br />suprastruktur : elemen politik yang berada pada lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif<br />T<br />tabu : dilarang, haram<br />toleran : tenggang rasa, tidak mengganggu hak/kebebasan orang lain<br />tradisi : adat, kebiasaan, ajaran yang berlangsung secara turun-temurun<br />U<br />universal : menyeluruh</div>

Materi Bahan Ajar - Glosarium Istilah Penting dalam Mata Pelajaran PKn - Berikut ini beberapa kata atau istilah penting dan asing dalam mata pelajaran PKn agar mudah dipahami: Aabsolut : mutlak, sewenang-wenangasasi : dasarDdeskripsi : menggambarkan, penggambarandemokrasi : pemerintah rakyat, dari…

Read more »

Soal UKK UAS PKn Kelas VII SMP

<div style="text-align: justify;"> Materi Bahan Ajar - Soal UKK UAS PKn Kelas VII SMP - Berikut ini contoh soal ulangan akhir semester (UAS) atau ulangan kenaikan kelas (UKK) mata pelajaran PKn untuk kelas VII SMP dengan 25 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal uraian:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d!</div> <div style="text-align: justify;"> <br /> 1. Pengingkaran taerhadap hak asasi manusia berarti mengingkari ….<br /> a. diri sendiri<br /> b. martabat kemanusiaan<br /> c. masyarakat umum<br /> d. kewajiban dasar manusia<br /> 2. Anggota Komnas HAM diresmikan oleh ….<br /> a. DPR<br /> b. presiden<br /> c. MA<br /> d. menteri<br /> 3. Pernyataan Bersama Sedunia tentang hak asasi manusia secara resmi dimulai sejak tanggal ….<br /> a. 10 Sepetember 1948<br /> b. 10 Oktober 1948<br /> c. 10 November 1948<br /> d. 10 Desember 1948<br /> 4. Berikut ini yang termasuk hak asasi pribadi adalah ….<br /> a. hak kemerdekaan<br /> b. hak persamaan<br /> c. hak memiliki sesuatu di bidang hukum<br /> d. hak memperoleh pendidikan<br /> 5. Inti sari ajaran hak asasi manusia di Indonesia terdapat dalam ….<br /> a. Piagam Jakarta<br /> b. Deklarasi Bandung<br /> c. Sumpah Palapa<br /> d. Pembukaan UUD 1945<br /> 6. Untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan harkat dan martabat manusia diperlukan ….<br /> a. kesadaran manusia<br /> b. instrumen HAM<br /> c. lembaga hukum<br /> d. pengadilan HAM<br /> <br /> 7. Hak seseorang untuk memiliki sesuatu merupakan contoh hak asasi manusia dalam ….<br /> a. personal right<br /> b. property rights<br /> c. political right<br /> d. procedural rights<br /> 8. Pengadilan HAM merupakan pengadilan khusus yang berada di lingkungan ….<br /> a. peradilan militer<br /> b. peradilan umum<br /> c. peradilan Ad hoc<br /> d. peradilan agama<br /> 9. Hak asasi manusia yang paling asasi adalah ….<br /> a. hak memeluk agama<br /> b. hak hidup<br /> c. hak mendapat pekerjaan<br /> d. hak kemerdekaan<br /> 10. Kemerdekan menyampaikan pendapat di muka umum diatur dalam ….<br /> a. UU RI Nomor 8 tahun 1998<br /> b. UU RI Nomor 10 Tahun 1998<br /> c. UU RI Nomor 9 Tahun 1998<br /> d. UU RI Nomor 11 Tahun 1998<br /> 11. Hak kebebasan yang dipergunakan tanpa batas akan menimbulkan hal-hal berikut ini, kecuali ….<br /> a. keresahan<br /> b. kekacauan<br /> c. ketegangan<br /> d. kemajuan<br /> 12. Cara menyampaikan pendapat dengan arak-arakan di jalan umum disebut ….<br /> a. pawai<br /> b. unjuk rasa<br /> c. mimbar bebas<br /> d. demonstrasi<br /> 13. Pertemuan terbuka yang dilakukan untuk menyampaikan pendapat dengan tema tertentu disebut ….<br /> a. pawai<br /> b. unjuk rasa<br /> c. mimbar bebas<br /> d. demonstrasi<br /> <br /> 14. Dalam demokrasi Pancasila terjadi perbedaan pendapat diusahakan menuju kesatuan pendapat dengan cara ….<br /> a. pengambilan keputusan berdasarkan suara mayoritas<br /> b. musyawarahdilakukandengansemangatkekeluargaandankegotong-royongan.<br /> c. ditentukan oleh pimpinan rapat<br /> d. menerima dan melaksanakan hasil putusan musyawarah dengan itikad baik dan tanggung jawab<br /> 15. Tata cara khas bangsa Indonesia dalam merumuskan atau memutuskan suatu hal berdasarkan kehendak rakyat adalah ….<br /> a. mendahulukan kepentingan bangsa<br /> b. musyawarah<br /> c. mengutamakan kepentingan umum<br /> d. musyawarah untuk mufakat<br /> 16. Masalah kemerdekaan mengeluarkan pendapat diatur dalam UUD 1945 pada ….<br /> a. pasal 28 B<br /> b. pasal 28 D<br /> c. pasal 28 C<br /> d. pasal 28 E<br /> 17 Penyampaian pendapat di muka umum tidak boleh dilakukan di lingkungan istana presiden dalam radius ….<br /> a. 50 m<br /> b. 150 m<br /> c. 100 m<br /> d. 200 m<br /> 18. Salah satu pembatasan atas hak asasi manusia dalam UUD 1945 adalah ….<br /> a. kekuasaan negara<br /> b. Piagam PBB<br /> c. Pancasila<br /> d. nilai-nilai moral dan agama<br /> 19. Hak asasi manusia memiliki sifat yang universal, namun pelaksanaannya di setiap neg ara tidak sama. Pelaksanaan hak asasi manusia di negara Indonesia berpangkal dari ….<br /> a. keseimbangan antara hak dan kewajiban<br /> b. pernyataan seduania tentang hak asasi manusia<br /> c. empat kebebasan Franklin D. Rosevelt<br /> d. hak asasi pribadi dan ekonomi<br /> <br /> 20. Dimasukkannya hak asasi manusia dalam UUD 1945 adalah untuk ….<br /> a. melengkapi pasal-pasal UUD 1945<br /> b. membatasi pelaksanaan hak asasi manusia<br /> c. menegaskan hak asasi manusia<br /> d. mengatur pelaksanaan hak asasi manusia di Indonesia<br /> 21. Jaminan hak asasi manusia di Indonesia tertuang dalam UUD 1945 ….<br /> a. Pasal 28 UUD 1945<br /> b. Pasal 28 A - 28 I UUD 1945<br /> c. Pasal 28 dan 28 A UUD 1945<br /> d. Pasal 28 A - 28 J UUD 1945<br /> 22. Nilai luhur kehidupan sehari-hari di lingkungan kita yang tidak bertentangan dengan HAM adalah ….<br /> a. membela kebenaran dan keadilan<br /> b. memiliki semangat kekeluargaan<br /> c. melakukan kegiatan kemanusiaan<br /> d. cinta sesama<br /> 23. Tantangan bagi penegakan hak asasi manusia adalah adanya pelanggaran hak asasi manusia yang dapat dilakukan oleh ….<br /> a. warga masyarakat<br /> b. negara<br /> c. individu<br /> d. masyarakat, individu, dan negara<br /> 24. Untuk misi penegakan hak asasi manusia di Indonesia, pemerintah pada tahun 1993 membentuk lembaga yang bernama ….<br /> a. Komnas HAM c. Pengadilan HAM<br /> b. Pengadilan Ad Hoc HAM d. Kontras<br /> 25. Manusia sejak dilahirkan mempunyai hak kebebasan. Hal itu berarti ….<br /> a. diperbolehkan berbuat apa saja<br /> b. kebebasan dengan diikuti tanggung jawab<br /> c. dibebaskan dari segala kewajiban<br /> d. kebebasan untuk hidup bebas</div> <div style="text-align: justify;"> <br /> B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!</div> <ol style="text-align: justify;"> <li>Sebutkan kegunaan dari instrumen HAM!</li> <li>Apa fungsinya Komnas HAM?</li> <li>Berikan dua contoh pelanggaran HAM yang bersifat horizontal!</li> <li>Jelaskan yang dimaksud mimbar bebas!</li> <li>Sebutkan dua dasar hukum kemerdekaan menyampaikan pendapat!</li> </ol>

Materi Bahan Ajar - Soal UKK UAS PKn Kelas VII SMP - Berikut ini contoh soal ulangan akhir semester (UAS) atau ulangan kenaikan kelas (UKK) mata pelajaran PKn untuk kelas VII SMP dengan 25 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal uraian: A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memb…

Read more »

Soal Ulangan Harian PKn Kelas VII Kemerdekaan Mengemukakan Pikiran dan Pendapat

<div style="text-align: justify;"> Materi Bahan Ajar - Soal Ulangan Harian PKn Kelas VII Kemerdekaan Mengemukakan Pikiran dan Pendapat - Berikut ini contoh soal PKn untuk ulangan harian kelas VII tentang materi Kemerdekaan Mengemukakan Pikiran dan Pendapat dalam bentuk pilihan ganda 15 butir dan uraian 5 butir soal.<br /> <br /> A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d!</div> <div style="text-align: justify;"> <br /> 1. Kebebasan mengemukakan pendapat dalam musyawarah yang sesuai dengan demokrasi Pancasila disampaikan atas dasar ….<br /> a. keyakinan dan kebenaran<br /> b. semangat kekeluargaan<br /> c. mengutamakan kepentingan golongan<br /> d. akal sehat dan hati nurani yang luhur<br /> 2. Setiap orang bebas menyatakan pendapatnya tanpa harus bertentangan dengan kepentingan hidup bersama. Hal ini merupakan usaha ….<br /> a. untuk melaksanakan kebebasan<br /> b. untuk membangun dan mempertahankan negara<br /> c. untuk melaksanakan hak dan kewajiban<br /> d. mengatur kebebasan bermasyarakat<br /> 3. Kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum dilaksanakan berlandaskan pada beberapa asas. Berikut ini yang bukan asas kemerdekaan berpendapat adalah ....<br /> a. asas adil dan merata<br /> b. asas keseimbangan antara hak dan kewajiban<br /> c. asas musyawarah dan mufakat<br /> d. asas manfaat<br /> 4. Berikut ini hal yang tidak boleh dilakukan dalam menyampaikan pendapat di muka umum adalah ….<br /> a. menghormati hak dan kebebasan orang lain<br /> b. menghormati aturan moral yang diakui umum<br /> c. menaati ketentuan peraturan perundangan yang berlaku<br /> d. secara berama-ramai membawa perlengkapan demi keamanan diri<br /> 5. Dalam penyampaian pendapat di muka umum oleh warga negara, aparatur negara berkewajiban dan bertanggung jawab untuk tidak melakukan hal-hal yaitu ….<br /> a. melindungi HAM<br /> b. menghargai asas legalitas<br /> c. membawa peralatan yang memadai<br /> d. menyelenggarakan pengamanan<br /> <br /> 6. Surat pemberitahuan untuk menyampaikan pendapat di muka umum kepada Polri tidak boleh memuat ...<br /> a. sumber dana dan akomodasi<br /> b. tempat, lokasi, dan rute<br /> c. waktu dan lama berlangsungnya<br /> d. jumlah peserta dan penanggung jawab<br /> 7. Pelaku atau peserta pelaksana penyampaian pendapat di mu ka umum yang melakukan pelanggaran hukum maka ….<br /> a. diperingatkan sampai tidak melanggar lagi<br /> b. secara langsung diamankan oleh yang berwajib dan diberi pengarahan<br /> c. diberikan kebebasan asal bukan pidana ataupun tin dak kekerasan<br /> d. dikenakan sanksi hukum sesuai peraturan yang berlaku<br /> 8. Berikut ini merupakan contoh kemerdekaan menge mu kakan pendapat yang bertanggung jawab adalah ....<br /> a. berbicara di depan kelas sambil mengejek teman<br /> b. duduk di atap mobil sambil berpawai<br /> c. berdemo sambil membakar ban mobil<br /> d. berorasi di halaman sekolah pada jam istirahat<br /> 9. Kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum dilaksanakan berlandaskan asas….<br /> a. keseimbangan antara hak dan kewajiban<br /> b. musyawarah dan mufakat<br /> c. manfaat<br /> d. semua jawaban benar<br /> 10. Cara menyampaikan pendapat dengan arak-arakan di jalan umum disebut ….<br /> a. demonstrasi c. pawai<br /> b. mimbar bebas d. rapat umum<br /> 11. Penyampaian pendapat di muka umum wajib dibe ri tahu kan kepada ….<br /> a. Komnas HAM c. Kepolisian RI<br /> b. pemerintah d. DPR<br /> 12. Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, ber kum pul, dan mengeluarkan pendapat. Hal itu terdapat dalam UUD 1945 ….<br /> a. Pasal 28B c. Pasal 28C<br /> b. Pasal 28D d. Pasal 28E<br /> 13. Penyampaian pendapat di muka umum dapat dibubarkan apabila ….<br /> a. tidak memenuhi ketentuan<br /> b. dilakukan dengan cara demonstrasi<br /> c. membuat arak-arakan<br /> d. melakukan mimbar bebas<br /> <br /> 14. Pendapat seseorang dapat diungkapkan melalui cara-cara yang baik, yaitu ….<br /> a. berdemonstrasi tanpa seizin aparat keamanan<br /> b. melakukan mimbar bebas dan mengerahkan massa sebanyak-banyaknya hingga memacetkan jalan raya<br /> c. menuliskan opini di surat kabar dan menggelar per tun jukan seni<br /> d. melakukan aksi mogok makan berhari-hari tanpa meme dulikan kesehatannya<br /> 15. Dampak positif kemerdekaan mengemukakan pendapat adalah ….<br /> a. meningkatkan demokratisasi dalam kehidupan sehari-hari<br /> b. adanya kebebasan mengeluarkan pendapat, pikiran, dan gagasan<br /> c. banyak masyarakat yang melakukan demonstrasi<br /> d. rakyat takut mengemukakan pendapat</div> <div style="text-align: justify;"> <br /> B. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat!</div> <ol style="text-align: justify;"> <li>Deskripsikan pengertian kemerdekaan mengemukakan pen dapat!</li> <li>Sebutkan landasan hukum kemerdekaan mengemukakan pendapat di Indonesia!</li> <li>Bagaimana pendapatmu tentang kebebasan pers dewasa ini?</li> <li>Bagaimanakah pelaksanaan kebebasan mengemukakan pendapat di sekolahmu?</li> <li>Apakah arti menghargai cara mengemukakan pendapat yang dilakukan secara benar dan bertanggung jawab?</li> </ol>

Materi Bahan Ajar - Soal Ulangan Harian PKn Kelas VII Kemerdekaan Mengemukakan Pikiran dan Pendapat - Berikut ini contoh soal PKn untuk ulangan harian kelas VII tentang materi Kemerdekaan Mengemukakan Pikiran dan Pendapat dalam bentuk pilihan ganda 15 butir dan uraian 5 butir soal. A. Pilihlah jawa…

Read more »

Apa Sanksi Penyampaian Pendapat di Muka Umum yang Melanggar Ketentuan?

<div style="text-align: justify;"> Materi Bahan Ajar - Apa Sanksi Penyampaian Pendapat di Muka Umum yang Melanggar Ketentuan? - Sanksi penyampaian pendapat di muka umum akan diberikan jika penyampaian pendapat di muka umum melanggar ketentuan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sanksi tersebut adalah sebagai berikut:</div> <ol style="text-align: justify;"> <li>Pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum dapat dibu barkan apabila tidak memenuhi ketentuan dalam UU NO. 9 tahun 1998.</li> <li>Pelaku atau peserta pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum yang melakukan perbuatan melanggar hukum dapat dikenakan sanksi hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.</li> <li>Penanggung jawab pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum yang melakukan tindak pidana, dipidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku ditambah dengan 1/3 dari pidana pokok.</li> <li>Barangsiapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan menghalang-halangi hak warga negara untuk menyampaikan pendapat di muka umum yang telah memenuhi ketentuan undang-undang ini dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 tahun.</li> </ol> <div style="text-align: justify;"> Sanksi hukum adalah sanksi hukum pidana, sanksi hukum perdata, atau sanksi administrasi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Yang dimaksud ketentuan peraturan perundang-undangan adalah ketentuan peraturan perundang-undangan hukum pidana, hukum perdata, dan hukum administrasi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Yang dimaksud dengan melakukan tindak pidana adalah termasuk perbuatan-perbuatan yang diatur dalam Pasal 55 Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).</div>

Materi Bahan Ajar - Apa Sanksi Penyampaian Pendapat di Muka Umum yang Melanggar Ketentuan? - Sanksi penyampaian pendapat di muka umum akan diberikan jika penyampaian pendapat di muka umum melanggar ketentuan. Sanksi tersebut adalah sebagai berikut: Pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum dapa…

Read more »

Aktualisasi Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat Secara Bebas dan Bertanggung Jawab

<div style="text-align: justify;"> Materi Bahan Ajar - Aktualisasi Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat Secara Bebas dan Bertanggung Jawab - Kebebasan mengemukakan pendapat jangan diartikan sebagai kebebasan tanpa batas, tetapi kebebasan yang bertanggung jawab.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Kebebasan yang bertanggung jawab dalm praktiknya akan mengarahkan warga masyarakat pada cara-cara mengemukakan pendapat secara tertib, santun, dan tidak anarkis. Banyak cara dan pilihan dalam mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab, seperti musyawarah, dialog interaktif, berunjuk rasa, protes lewat tulisan dan atraksi kesenian (pembuatan puisi, film, dan lain-lain, dan <i><b>happening art</b></i>.<br /><br />Pola-pola kekerasan dan anarkisme yang kerapkali mewarnai unjuk rasa di berbagai daerah oleh berbagai elemen masyarakat harus segera ditinggalkan. Unjuk rasa yang cenderung menyiksa diri, seperti menjahit mulut dengan benang dan mogok makan juga harus dihindari.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Cara itu telah merugikan banyak pihak, baik pihak aparat, pengunjuk rasa sendiri, maupun rusaknya fasilitas publik. Apabila unjuk rasa secara anarkis tetap berlangsung tampaknya mengemukakan pendapat dengan cara dialog dan musyawarah perlu dipertimbangkan kembali sebagai alternatif mengurangai tindak kekerasan dalam berdemontrasi.<br /><br />Kegiatan mengemukakan pendapat di depan umum, baik dalam bentuk demonstrasi maupun mimbar bebas menunjukkan adanya ketidak adilan. Tindakan tidak adil tersebut bisa saja dilakukan oleh pemerintah, oknum pejabat, aparat TNI/POLRI terhadap rakyat ataupun oleh pengusaha terhadap para karyawannya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hal tersebut harus menyadarkan dan mendorong pemerintah dan para wakil rakyat untuk bekerja secara profesional, bergerak cepat menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat dan bangsa. Pemerintah dan wakil rakyat harus bisa menyelesaikannya sampai tuntas, dan tidak mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang merugikan dan melukai hati rakyat.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Selama hal tersebut tidak dipedulikan pemerintah dan wakil rakyat, tentu akan sulit rakyat memberikan kepercayaan penuh. Akibatnya gelombang unjuk rasa akan terus berlangsung.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Banyak contoh kebijakan pemerintah dan wakil rakyat yang melukai hati rakyat. Misalnya, pada saat rakyat tercekik secara ekonomi akibat kenaikan harga BBM, para wakil rakyat malah menaikkan gaji berlipat-lipat dan bepergian ke luar negeri dengan alasan studi banding; pada saat rakyat miskin bertambah banyak, dengan mudahnya para wakil rakyat berganti-ganti mobil dinas dengan nilai miliaran rupiah; dan bermain-main korupsi berjamaah di berbagai daerah; serta pada saat hati umat Islam masih sakit akibat agresi militer Amarika dan Israel ke Palestina, Afganistan, dan Irak, pemerintah Indonesia malah mengundang rezim agresor tersebut ke negara kita.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Inilah beberapa ironi kebijakan pemerintah dan wakil rakyat yang semestinya menjadi bahan introspeksi. Sangat wajar jika rakyat ‘sangat marah’ dengan berbagai perilaku para pemimpin kita yang tidak memberikan teladan yang baik bagi rakyat.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Penerapan kemerdekaan mengemukakan pendapat akan berlangsung baik secara bebas dan bertanggung jawab selama pemerintah memiliki komitmen yang sama. Maksudnya, pemerintah harus menyikapi gejolak masyarakat dengan arif serta berusaha menyelesaikan berbagai persoalan kebangsaan secara tuntas dan damai.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Sebagai bagian dari proses demokratisasi, kebebasan mengemukakan pendapat rakyat jangan sampai dibungkam sseperti pada era rezim Orde Baru periode 1966-1998 lalu. Pengalaman traumatik menunjukkan bagaimana beberapa tindakan sewenang-wenang penguasa. Majalah dibredel dan penyampaian pendapat disensor secara ketat, serta orangorang yang berseberangan dengan rezim Orde Baru di-’petrus’-kan (ditembak secara misterius) pada era 80-an dulu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Jika pemerintah menghendaki rakyat dapat mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab, pemerintah pun harus mengimbanginya. Pemerintah harus melakukan langkah-langkah konkret yang mengedepankan tindakan persuasif daripada represif dalam menghadapi warga yang mengemukakan pendapatnya di luar koridor hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.</div>

Materi Bahan Ajar - Aktualisasi Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat Secara Bebas dan Bertanggung Jawab - Kebebasan mengemukakan pendapat jangan diartikan sebagai kebebasan tanpa batas, tetapi kebebasan yang bertanggung jawab. Kebebasan yang bertanggung jawab dalm praktiknya akan mengarahkan warga mas…

Read more »