Nama Airlangga Sebenarnya Adalah Merupakan Gelar Jelaskan Mengapa Demikian? - Airlangga adalah Raja Kahuripan. Beliau memerintah pada tahun 1019-1049. Airlangga sebenarnya putera raja Bali. Beliau dijadikan menantu oleh Raja Darmawangsa. Ketika pernikahan berlangsung, Kerajaan Kahuripan diserang bala tentara dari Wurawuri.
Airlangga dan dibeberapa pengiringnya berhasil melarikan diri. Airlangga menyusun kekuatan untuk mengusir musuh. Usaha tersebut berhasil. Bahkan, Airlangga berhasil memperkuat kerajaan Kahuripan dan memakmurkan rakyatnya. Airlangga sebenarnya merupakan gelar yang diterima karena beliau berhasil mengendalikan air sungai Brantas sehingga bermanfaat bagi rakyat.
Ketika sudah tua, Airlangga mengundurkan diri dari pemerintahan. Beliau pergi ke gunung untuk menjadi petapa. Sebagai petapa beliau bergelar Jatiningrat. Urusan pemerintahan diserahkan kepada dua orang puteranya. Namun kedua puteranya bersaing memperebutkan kekuasaan. Airlangga memerintahkan Empu Baradah untuk membagi kerajaan menjadi dua, yakni Panjalu (Kadiri) dan Jenggala. Sungai Brantas menjadi batas kedua kerajaan baru itu.
Airlangga merupakan salah satu raja besar dalam sejarah Indonesia. Dalam patung-patung lama, beliau sering digambarkan sebagai penjelmaan Wisnu yang mengendarai garuda.
Di antara raja yang ada di Kerajaan Bali, Udayana Warmadewa adalah yang terkenal. Udayana adalah anak seorang Putri Kamboja yang melarikan diri ke Jawa Timur dan menikah dengan Putri Mahendradatta. Ia bersama permaisuri memerintah Kerajaan Bali dengan arif dan bijaksana. Dari pernikahannya dengan Gunapriya, lahir beberapa putra yang salah satunya adalah Airlangga.
Airlangga (Bali, 990-Belahan, 1049) atau sering pula ditulis Erlangga, adalah pendiri Kerajaan Kahuripan, yang memerintah 1009-1042 dengan gelar abhiseka Sri Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramottunggadewa. Sebagai seorang raja, ia memerintahkan Mpu Kanwa untuk mengubah Kakawin Arjunawiwaha yang menggambarkan keberhasilannya dalam peperangan. Di akhir masa pemerintahannya, kerajaannya dibelah dua menjadi Kerajaan Kadiri dan Kerajaan Janggala bagi kedua putranya. Nama Airlangga sampai saat ini masih terkenal dalam berbagai cerita rakyat, dan sering diabadikan di berbagai tempat di Indonesia.
Nama Airlangga berarti "Air yang melompat". Ia lahir tahun 990. Ayahnya bernama Udayana, raja Kerajaan Bedahulu dari Wangsa Warmadewa. Ibunya bernama Mahendradatta, seorang putri Wangsa Isyana dari Kerajaan Medang. Waktu itu Medang menjadi kerajaan yang cukup kuat, bahkan mengadakan penaklukan ke Bali, mendirikan koloni di Kalimantan Barat, serta mengadakan serangan ke Sriwijaya.
Airlangga memiliki dua orang adik, yaitu Marakata (menjadi raja Bali sepeninggal ayah mereka) dan Anak Wungsu (naik takhta sepeninggal Marakata). Dalam berbagai prasasti yang dikeluarkannya, Airlangga mengakui sebagai keturunan dari Mpu Sindok dari Wangsa Isyana dari kerajaan Medang Mataram di Jawa Tengah.